BELAJAR DI RUMAH SELAMA LIBUR COVID-19
Oleh: Rasita,S.Pd Kepala SD Negeri 16 Penarik Kabupaten Mukomuko
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan pendidikan bisa berlangsung sepanjang hayat atau sepanjang hidup. Dan memberikan bekal pada siswa untuk mengembangkan kehidupan, di baca dari pendapat . (Udin.S wina putra, 2006). Ini berarti bahwa pendidikan dilaksanakan secara terus menerus dan berencana. Pendidkan di Sekolah secara operasional dilakukan dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan, melalui satu program yang baik dan rapi sebagai penjabaran dari kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu kurikulum 2013 yang banyak mengalami perubahan. Sehubungan dengan itu peran guru dalam pembelajaran sangatlah penting, karena salah satu komponen dalam pendidikan dan pengajaran yang sangat penting sekali.
Guru tidak semata-mata sebagai pengajar, tetapi yang sangat penting adalah sebagai pendidik dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan penghargaan dan menuntun murid dalam belajar (Sardiman, 1990). Para pakar pendidikan sering kali menegaskan bahwa guru adalah sumber, sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan Program Pendidkan, yang bisa menginspirasi para anak didiknya.
Jhon nisbet sebagai mana di nyatakan oleh Ahmad dkk (1999:10) bahwa “ tidak ada cara yang paling ampuh atau baik untuk menyampaikan materi kepada siswa”, maka dalam memilih dan menetapkan strategi pembelajaran, guru diharapkan sedapat mungkin memilih dan menentukan strategi pembelajaran, yang paling efektif dan efesien diterapkan untuk standar kompetensi dan situasi kelas tertentu. Hal ini sangat penting, sebab pemilihan strategi pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa ( Nasution,2001:40).
Strategi pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran berhasil mencapai tujuan yang di rumuskan. Dan dikatakan efesien jika suatu pembelajaran menarik siswa untuk terus mempelajari materi tersebut tersusun secara berkelanjutan (Degeng,1989:165-172). Berdasarkan pandangan tersebut, dalam hal menghadapi libur COVID-19 yang begitu panjang, pembelajaran harus tetap berlangsung dimanapun tempatnya adalah ruang kelas, baik itu di rumah maupun disekolah. Siapaun itu adalah guru sekalipun itu orang tua di rumah
Melihat stuasi sekarang ini mewabahnya virus Corona tentu sangat berbahaya bagi kesehatan peserta didik dengan berkumpul masa yang banyak, tentu mudah menyebarkan virus Corona, untuk memutuskan rantai penularan yang cepat, pemerintah meliburkan Sekolah dengan belajar di rumah atau belajar Daring.
Bagaimana belajar di rumah supaya efektif dan Kreatif
Guru harus Proaktif, kreatif, dan efesien agar bisa menggelar kegiatan belajar mengajar yang sama efektifnya ketika tatap muka di sekolah.
Guru harus membuat Pemetaan atau Program yang tepat, kemudian di buat kedalam bentuk soal yang lebih simple dan efesien, dengan Pemetaan itu artinya guru sudah bisa menjalankan proses pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum, ini adalah home learning yang selama ini adalah belajar diruang kelas regular, sekarang karena kondisi darurat, mau tak mau terpaksa harus berubah.
Hal senada juga di samapaikan oleh Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yaitu Ubaid Matraji, selain guru, ia menjelaskan orang tua pun harus ikut memantau si anak Belajar di rumah.
Bagaimana kalau tidak ada akses teknologi dan internet
Bagi peserta didik yang kurang memiliki akses terhadap teknologi dan internet. Tentu guru harus bisa memberikan pekerjaan rumah yang sesuai kebutuhan peserta didik selama libur COVID-19, miskipun metodenya ini kurang maksimal ofline learning dan di setor tugasnya saat tatap muka kembali di gelar. Atau di tergetkan satu tema dukumpulkan dalam satu bulan.
Bagaimana mengatasi Siswa Kesulitan dalam mengerjakan tugas
Bagi siswa yang sudah mempunyai jaringan internet dan teknologi yang memadai bisa diatasi kesulitan mengerjakan tugasnya, dengan cara guru memberi Penjelasan dengan menggunakan aplikasi, yang sekarang sedang ramainya, yaitu Vedio, live youtube, Webex, Zoom , blog atau yang lebih sederhana lagi telepon langsung dengan guru tersebut. Sedang tugasnya di kirimkan lewat wa group Kelas yang sudah di buat guru masin-masing, bisa lewat blog dan email.
Bagi siswa yang tidak mempunyai alat atau sarana teknologi dan akses internet tentu agak merepot sedikit. Hal ini bisa mendatangi guru dengan tetap mengaju dengan stndar/Protokoler kesehatan apa bila kita ketemu, gurupun bisa mengaturnya.
Saat ini kita lihat Program Mentri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mas Mentri Nadien Makarim, meluncurkan Program Pembelajaran dari Rumah di TVRI, ini juga untuk menghilangi ke jenuhan saat belajar dari rumah dan memudahkan akses pembelajaran berlangsung di rumah.
Belajar dari rumah merupakan bentuk upaya Kemdikbud membantu terselenggaranya Pendidikan bagi semua kalangan Masyarakat di masa darurat COVID-19, khusus membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis. Oleh Mas Mentri di sampaikan dalam telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis, 09 April 2020.
Bagaimana materi di sajikan?, ini akan Pokus peningkatan literasi numerasi, serta penumbuhan Karakter peserta didik, Kemdikbud juga akan melakukan monitoring dan Evaluasi mengenai Program ini, bersama non Pemerintah. Yang perlu di catat bahwa sesungguhnya dalam keadaan seperti ini, yang paling penting adalah memberi Pendidikan yang bermakna, terang Mas Mentri.
Selain di TVRI atau Belajar dari Rumah, Mas Mentri juga menyediakan Portal Belajar. Rumah Belajar menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar Komunitas.
Rumah Belajar hadir sebagai era industri 4.0 yang dapat di manfaatkan oleh siswa dan guru – guru. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar dimana saja, seluruh konten yang ada di rumah belajar dapat di akses dan dimanfaatkan secara gratis.
Pembelajaran Daring/online atau jarak jauh di Pokuskan pada pemahaman siswa mengenai virus Corona dan wabah COVID-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masin-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Bukti atau Produk aktivitas di beri umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa harus memberi skor/nilai kuantitatif.
Walupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti guru hanya memberi tugas pekerjaan saja kepada muridnya. Tetapi juga ikut berinteraksi dan komunikasi membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya. Mohon walaupun bekerja dari rumah, siswa-siswa juga kita bimbing, jelas Mas mentri. Dan beliau selalu menjalin kerja sama dengan telekomunikasi untuk bisa memberikan subsidi data bagi siswa dan guru yang melakukan pembelajaran daring, imbuhnya.
Pada orang tua, Mas Mentri mengharap agar selalu menjaga kesehatan anaknya dengan menjalankan Protokol kesehatan yang telah di sampaikan oleh mentri Kesehatan.
Kesimpulannya, dengan belajar dari rumah dapat kita Petik hikmahnya, yang selama ini guru dan siswa ada yang agak gagap atau kurang terbiasa menggunakan IT, whatshapp, aplikasi zoom, webex, youtube, blog, Email dan lain-lain, jadi terbiasa. Dengan terbiasanya penggunaan IT pembelajara Daring dari rumah bisa menghasilkan kualitas yang baik dan bisa menyenangkan untuk semuanya, baik sekolah, guru, siswa dan orang tua.
Kemudian untuk Orang tua kadang-kadang ada yang sibuk dengan pekerjaan, jadi kurang ada kesempatan menemani atau mendampingi siswa belajar dirumah, sehingga sekarang mereka sudah ada kepedulian dan bisa mengetahui bagaimana kesulitan mendampingi dan memberi penjelasan dengan anaknya, dalam menemui kesulitan mengerjakn tugas. Dengan terbiasanya orang tua membimbing dan mengawasinya maka tercipta pula makna dari kurikulum 2013 yang mana melibatkan semua unsur diantaranya ada peran orangtua.
Didalam pembelajaran dirumah ini, mari kita dukung dengan baik atau kita laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan penuh rasa senang dan bahagia, Corona bisa habis di muka Bumi ini dan pembelajaran bisa berlangsung dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: