50 Persen APBD Dicadangkan Untuk Covid-19

50 Persen APBD Dicadangkan Untuk Covid-19

METRO - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mukomuko, Drs. Marjohan, menyebutkan, anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Mukomuko bakal dicadangkan sebanyak 50 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Hal ini disampaikan Marjohan selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) usai menghadiri rapat terkait iuran BPJS di aula Bappelitbang Kabupaten Mukomuko, kemarin. Dijelaskan Marjohan, realokasi APBD untuk anggaran penanganan pandemi corona sementara ini masih dalam proses pembahasan. Sesuai target rencana, dalam waktu dekat ini rancangan anggaran yang telah melalui proses realokasi sudah dapat diketahui.

‘’Rencananya, untuk penanganan Covid -19 ini bakal dianggarkan sebesar 50 persen dari APBD. Realokasi anggaran ini tentu perlu ketahati-hatian, karena secara otomatis akan banyak pengurangan kegiatan. Hasilnya, berapa angka pastinya dan mana saja program kegiatan yang dicoret, satu atau dua hari kedepan diperkirakan sudah bisa kita ketahui,'' ungkap Marjohan.

Refocusing anggaran untuk penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 secara otomatis akan mempengaruhi beberapa anggaran kegiatan yang sebelumnya telah dituang dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) OPD di lingkungan Pemkab Mukomuko. Marjohan tidak menepis, banyaknya anggaran yang difokuskan untuk penanganan Covid-19, tentu akan terjadi pemangkasan kegiatan.

‘’Nah, kita belum bisa menyebutkan kegiatan mana yang bakal dicoret atau ditunda untuk anggaran berikutnya. Yang jelas, banyak kegiatan yang telah ditetapkan anggarannya bakal dihilangkan,'' imbuhnya.

Fokus pada dana kegiatan pengadaan barang dan jasa (PBJ) disebut-sebut bersumber dari APBD pokok pikiran (pokir) anggota dewan. Sekda Marjohan belum menjamin dana kegiatan untuk pokir dewan dapat terselamatkan dada pembahasan itu.

‘’Kita lihat saja nanti, apakah termasuk kegiatan bersumber dana pokir dewan yang bakal dihilangkan. Sebab dana 50 persen dari APBD untuk penanganan Covid cukup besar dan berdampak pada perubahan kegiatan yang signifikan,'' demikian Marjohan. (nek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: