Enam Bulan Pipa PDAM Hanyut, Respon Pemda Ditunggu

Enam Bulan Pipa PDAM Hanyut, Respon Pemda Ditunggu

Butuh Dana Jemput Pipa Bantuan

SELAGAN RAYA – Ini mungkin angin segar bagi masyarakat Kabupaten Mukomuko, terutama para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Jika rencana ini berjalan lancar, pada awal Juni nanti akan dilakukan perbaikan pipa PDAM. Kendati diperbaiki, namun sifatnya masih bersifat sementara. Peralatan yang akan digunakan berupa pipa dan acsesories berasal dari bantuan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi). Perbaikan ini akan berjalan lancar jika pemerintah daerah bersedia memberikan bantuan biaya untuk jemput material serta pemasangan. Hal ini disampaikan oleh Direktur PDAM Tirta Selagan, Suryadi, S.IP, kemarin.

Suryadi menjelaskan, pada awal Maret lalu, dirinya melakukan pertemuan dengan pengurus Perpamsi Provinsi Bengkulu. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan kondisi PDAM Tirta Selagan Mukomuko yang sedang mengalami kerusakan sejak akhir 2019 lalu. Apa yang disampaikan oleh Suryadi menjadi pemikiran bersama oleh anggota dan pengurus Perpamsi Bengkulu. Sekedar untuk diketahui, kerusakan ini berawal pipa PDAM Tirta Selagan enam bulan yang lalu putus dan hancur diterjang banjir.

‘’Keluhan saya kepada anggota dan pengurus Perpamsi pada Maret lalu sudah mendapat respons. Melalu pesan WA (WhatsApp, red) saya dikasih tahu ada mereka siap bantu berupa barang,’’ jelas Suryadi.

Suryadi menambahkan, bantuan dari Perpamsi berupa pipa dan asesories. Pipa berasal dari PDAM Curup, sedangkan asesories berasal dari PDAM Kota Bengkulu. Barang-barang tersebut saat ini masih berada di wilayah masing-masing. Untuk mengangkut dan memasang pipa tersebut dibebankan kepada PDAM Mukomuko. Masalahnya sekarang, PDAM Tirta Selagan sendiri tidak memiliki dana. Biaya angkut dan pemasangan diperkirakan Rp 130 juta. Langkah yang akan diambil Direktur PDAM Tirta Selagan adalah menggandeng pemerintah daerah agar bisa mengucurkan dana untuk pemasangan.

‘’PDAM sendiri tidak memiliki dana. Sekarang barang sudah ada, biaya angkut dan pasang kami butuh bantuan pemerintah daerah,’’ tambah Suryadi.

Masih Suryadi, pada dasarnya kerusakan ini menjadi tanggung jawab pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII. Jika perbaikan sepenuhnya diserahkan ke pihak BWS, maka baru bisa dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang. Disisi lain, para pelanggan sudah tidak sabar menunggu air bersih dari PDAM. Oleh karena itu, pihaknya berupaya keras agar perbaikan bisa dilakukan secepatnya. Selain itu, kerusakan yang terjadi pada 14 Desember lalu

‘’Mudah-mudahan pihak BWS juga ikut membantu biaya pemasangan, karena titik kerusakan berada di wilayah BWS,’’ demikian Suryadi. (dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: