Sumbar Perpanjang PSBB, Jalur Alternatif Diportal

Sumbar Perpanjang PSBB, Jalur Alternatif Diportal

Waspada Ancaman Virus dari Bengkulu

METRO – Pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) resmi memperpanjang waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah ini dilakukan guna memutus rantai penularan virus corona (COVID-19) yang terus bertambah di Provinsi ‘’ranah minang’’ tersebut. Kebijalan pemerintah Sumbar tersebut langsung dijawab oleh pemerintah Kabupaten Mukomuko dengan menutup perbatasan. Dimana jalur alternatif tembus SP8 akan diportal permanen bagi pemudik. Kemudian jalur utama perbatasan Bengkulu – Sumbar akan diperketat.

Namun yang jadi persoalan penjagaan perbasan Kabupaten Mukomuko dengan Bengkulu Utara atau wilayah Provinsi Bengkulu lainnya masih longgar. Padahal berdasarkan informasi dari tim kesehatan, penyebaran COVID-19 di Provinsi Bengkulu bukan lagi dari luar daerah, tapi sudah terjadi transmisi lokal atau penularan antar masyarakat. Maka sekarang ancaman masuknya COVID-19 ke Mukomuko dari Bengkulu makin nyata.

Sekda Drs.H.Marjohan menjelaskan dengan perpanjangan PSBB oleh Sumbar, tentu Mukomuko mengambil sikap. Peningkatan penjagaan perbatasan manjadi perhatian pertama. Sebelumnya juga pemerintah sudah menyerahkan APD bagi tim yang menjaga perbatasan.

‘’Memang kendalanya di jalan alternatif belum dilakukan penjagaan 24 jam, karena kondisi belum memungkinkan di sana. Maka peran pemerintah desa dan kecamatan sangat perlu,’’ kata Sekda.

Ketua DPRD Mukomuko, Ali Saftaini, SE mengatakan sebaiknya jalan alternatif ini diportal permanen saja untuk sementara waktu. Membiarkan satu atau dua kendaraan yang masuk lewat jalur tikus, sama halnya membiarkan penyebaran virus corona di Mukomuko. Pada akhirnya penjagaan perbatasan utama mubazir. Terus menurut Ali, perbatasan Air Rami dengan Putri Hijau juga sangat penting diperhatikan. Karena penyebaran virus di Kota Bengkulu sudah masuk kategori lokal.

‘’Saya rasa kita harus memperketat penjagaan perbatasan dengan Bengkulu Utara sama halnya dengan Sumbar. Karena penularan virus di Bengkulu sudah transmisi lokal, bukan lagi menular dari orang yang datang dari luar daerah,’’ tegasnya.

Bupati Mukomuko, Choirul Huda,SH langsung membuat kebijakan dengan meminta pemortalan jalur alternatif. Upayakan hanya motor warga setempat yang bisa melintas, sementara kendaraan dari Sumbar semua harus diminta putar arah. Begitupun dengan perbatasan Air Rami dan Bengkulu Utara, perlu peningkatan penjagaan.

‘’Segera dibahas secara serius oleh tim gugus tugas, seperti apa sebaiknya untuk pembatasan keluar masuk kendaraan dan orang ini. Sebab kalau tutup total tidak mungkin, karena kebutuhan masyarakat banyak dari luar,’’ tutupnya. (jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: