Data 1.349 Nelayan MM Dikirim ke Pusat

Data 1.349 Nelayan MM Dikirim ke Pusat

METRO - Mewabahnya virus corona atau Covid-19 secara Nasional telah memberikan dampak perekonomian secara luas, tidak terkecuali di sektor kelautan dan perikanan. Adanya kebijakan Penanganan Covid-19 antara lain Social Distancing, Physical Distancing dan pembatasan berkumpul turut memberi dampak terhadap menurunnya dengan produk perikananan. Dengan ini Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko melakukan pendataan terhadap nelayanan yang terdampak covid – 19. Berdasarkan data ada sekitar 1.349 nelayanan di Mukomuko dianggap terkena dampak wabah covid – 19, dimana data nelayan ini sudah disampaikan kepemerintah pusat.

Kepala Dinas Perikanan Mukomuko, Eddy Aprianto, SP melalui Kabid Perikanan Tangkap, Nasy Yardi, S.Pi mengatakan, penyampaiyan data usulan nama – nama nelayan terdampak covid – 19 ini, berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Direktur Perizinan dan Kenelayanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan Nomor : B.5379/DJPT/PI.530.D4/IV/2020.

‘’Data usulan nama nelayan terdampak covid ini sesuai dengan permintaan Dirjen Perikanan dan Direktur Perizinan dan Kenelayanan. Apakah bantuannya nanti itu belum bisa kami pastikan yang jelas data nelayan yang ada di daerah ini sudah kami sampaikan,’’ sampai Nasy.

Lanjutnya, ia juga belum bisa memastikan apakah seluruh nama nelayan yang diusulkan tereleasasi seluruhnya atau tidak. Menurutnya dari ribuan data nelayan yang disampaikan menurutnya semua nelayan di Mukomuko sudah tercover. Karena semua nelayan di daerah ini merasa dampak dari penyebaran covid – 19, meskipun dampaknya tidak secara langsung. Seperti penurunan daya beli masyarakat terhadap produk ikan segar yang ada di pasar - pasar ikan lokal maupun diluar daerah.

‘’Di satu sisi beberapa gudang penyimpanan ikan yang kami pantau terjadi penumpukan bahan baku ikan karena sulitnya mengoperkan ikan keluar daerah. Dengan ini membuat harga jual ikan hasil tangkapan nelayan ke gudang ikan melemah, sehingga pendapatan nelayan tidak sesuai dengan pengeluarannya,’’ tutup Nasy.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: