Dinkes Pastikan APD Sudah Dibagi ke Puskesmas

Dinkes Pastikan APD Sudah Dibagi ke Puskesmas

METRO – Pihak dinas kesehatan (Dinkes) Mukomuko mengklaim semua puskesmas sudah mendapat Alat Pelindung Diri (APD) dari dinas. Untuk setiap puskesmas jumlahnya berpariasi, minimal terdapat enam set. Selain itu Dinkes juga menyiapkan stok APD, jika nanti diperlukan mendesak di manapun. Maka isu kekurangan APD bagi petugas medis dinilainya tidak benar. Disampaikan Desriani,SH untuk sekarang ini, semua puskesmas dalam kondisi siap menangani kemungkinan adanya pasien dengan sakit mengarah pada ciri-ciri virus corona. Dimana sudah disediakan APD standar sebagai persiapan. Kalau memang nanti terjadi kondisi mendesak kekurangan APD, maka pihak dinas juga sudah menyiapkan cadangan.

‘’Semua sudah ada APD, kalau kekurangan saya rasa tidak, memang jumlahnya untuk sementara tidak banyak. Intinya kalau butuh menggunakan APD, sudah disediakan,’’ kata Desriani.

Lanjutnya penggunaan APD oleh medis, tidak untuk setiap pemeriksaan pasien, hanya terhadap sakit tertentu yang sesuai dengan ciri-ciri COVID-19. Kemudian APD harus dipakai saat memeriksa pada pasien berstatus ODP dan PDP atau yang datang dari daerah terjangkit yang dicurigai. Kalau terdapat pasien yang benar-benar mengarah corona penanganannya tidak lagi di puskesmas.

‘’Hanya pada pasien yang berstatus PPT, ODP dan PDP atau OTG saja APD digunakan. Kalau warga bisa tidak perlu medis memakain APD. Seperti wanita melahirkan, kalau memang baru datang dari luar harus menggunakan APD, kalau tidak, bisa saja,’’ tegasnya.

Ia juga berpesan agar masyarakat jujur mengakui, jika pernah kontak dengan pasien COVOD-19. Kemudian saat berobat juga harus jujur, menyampaikan sejarah perjalanannya dan statusnya. Tujuannya agar petugas bisa melakukan pemeriksaan sesuai standar yang benar. Jika pasien terduga corona, ada APD yang digunakan. Langkah ini penting untuk memutus rantai penyebaran corona.

‘’Jangan sampai seperti di beberapa daerah, karena pasien tidak jujur, akhirnya petugas medis yang terpapar atau minimal dikarantina. Ini penting guna mencegah penyebaran,’’ tutupnya. (jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: