Corona Nihil di MM, Pemkab Makin Perketat Perbatasan
METRO – Walau belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Mukomuko, namun bukan berarti Mukomuko aman dari ancaman virus corona yang berawal dari Wuhan negara China ini. Pasalnya Mukomuko dikelilingi oleh daerah tetangga yang sudah ditemukan positif Corona, seperti Sumatera Barat (Sumbar) maupun daerah lain di Provinsi Bengkulu. Untuk itu pemerintah akan terus memperketat pengawasan daerah dan membuat langkah antisipasi. Sekretaris daerah (Sekda) Drs.H.Marjohan mengatakan sejauh ini belum ada warga Mukomuko yang dinyatakan positif Corona. Beberapa yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kondisinya juga terus membaik. Namun bukan berarti Mukomuko aman dari paparan virus ini. Kondisi bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, Pemkab terus menginstruksi supaya petugas yang telah ditetapkan memperketat pengawasan di perbatasan.
‘’Daerah-daerah sekeliling kita informasinya sudah ditemukan kasus positif COVID-19, maka perlu antisipasi dan kewaspadaan tinggi untuk seluruh lapisan masyarakat. Maka langkah kita sekarang pencegahan jangan sampai terjadi. Upaya yang sedang dilakukan yakni memperketat pengawasan perbatasan,’’ kata Marjohan.
Lanjutnya, pengawasan di gerbang masuk Kabupaten Mukomuko dari Sumatera Barat terus dipantau selama 24 jam. Setiap kendaraan yang melintas diminta berhenti untuk pengecekan seluruh penumpangnya. Jika kondisi tubuhnya tidak sehat saat dilakukan tes diminta segera cek up medis, jika warga Mukomuko dianjurkan isolasi mandiri. Kemudian juga perketat pengawasan terhadap warga Mukomuko yang mudik dari daerah terjangkit. Semuanya diminta isolasi mandiri selama 14 hari dan kesehatannya dipantau, jika kondisinya sakit maka ditetapkan ODP dan bila sedikit berat dirawat dengan status PDP.
‘’Mereka yang dari daerah terjangkit semuanya adalah masyarakat Mukomuko yang bekerja, kuliah maupun sekolah di sana. Maka setiap yang datang kita minta isolasi mandiri dan jika ada gejala segera lakukan pengecekan medis,’’ tegasnya.
Sekda juga mengingatkan pada masyarakat untuk bersama-sama menjaga diri guna menghindari virus. Bagi yang datang dari daerah terjangkit jangan dulu kemana-mana kontak dengan orang lain, ini penting untuk antisipasi. Untuk sistem kerja pegawai masih tetap sama, ada sistem giliran untuk para staf setiap harinya. Absen juga dilakukan manual di ruangan masing-masing supaya tidak terjadi kontak dengan orang lain.
‘’Walau belum ada kasus positif kita tetap anjurkan jaga jarak atau physical distancing, rutin cuci tangan dengan sabun dan jalani pola hidup sehat. Jika tidak ada keperluan mendesak tetap berada di rumah, jika keluar pastikan mengguna masker,’’ tutupnya. (jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: