Tidak dipungkiri, kata Kadri, di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang juga ada pihak swasta yang membuka renthal mesin panen padi untuk petani. Akan tetapi, mengandalkan mesin panen renthal ini bersifat antrian. Disamping itu, petani juga harus mengeluarkan biaya lagi.
BACA JUGA:Mukomuko Agendakan Pilkades PAW di 3 Desa, Sumber Pembiayaan APBDes Perubahan 2025
BACA JUGA:Sekda Mukomuko Dilantik Hari Ini Oleh Bupati, Insyaallah Tetap Marjohan
“Kalau nyewa mesin panen kita juga harus menunggu antrian untuk menggunakannya, karena kita harus antri. Hitungang perkarung dengan berat sekitar 80 kilogram, petani harus membayar sewa Rp35 ribu hingga Rp36 ribu,” tutup Kadri.
Sementara itu, Choirul Huda memberikan sejumlah bantuan terkait alat pertanian ke pada kelompok tani.
Bupati Mukomuko, Choirul Huda mengucapkan terimakasih kepada petani yang sudah memanen padi ini.
Dengan adanya panen raya ini, membuktikan Kabupaten Mukomuko sudah memulai untuk menjadi daerah dengan swasembada pangan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada petani yang sudah melaksanakan panen raya ini, dengan adanyan panen ini dapat mencukupi kebutuhan, bisa saja kita bisa menjadi daerah dengan swasembada pangan,” kata Huda.
Terkait bantuan untuk kelompok tani perihal mesin panen padi, pihaknya nanti akan berkolaborasi dengan DPRD.
Perihal kebutuhan baik itu sarana dan pra sarana pertanian di Kabupaten Mukomuko.
“Untuk pengadaan alat tani baik sarana dan pra sarana ini, tentu kita akan berkolaborasi dengan DPRD, agar kebutuhan para petani benar-benar terakomodasi,” tutup Huda.
Anggota DPRD Mukomuko, Frenky Janas, menyampaikan aspirasi masyarakat petani akan kebutuhan sarana dan prasarana pertanian segera dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
‘’Aspirasi petani ini akan kita koordinasikan dengan pemerintah daerah. Tentunya, aspirasi ini akan kita coba untuk diperjuangkan,’’ ujar Frenky.
Selain itu, petani di wilayah Desa Arah Tiga dan sekitar juga berharap adanya peningkatan infrastruktur jalan. Selain penghubung antara kecamatan, jalan ini juga mempermudah akses masyarakat petani dalam mengangkut hasil panen.
‘’Kita juga menerima aspirasi masyarakat petani untuk pembangunan jalan. Jalan yang dimaksudkan, penghubung 3 kecamatan, Lubuk Pinang, XIV Koto dan Air Manjuto,’’ demikian Frenky.