RADARMUKOMUKO.COM – Saat ini, banyak dari kita yang secara refleks mengecek ponsel tanpa alasan yang jelas. Kebiasaan ini ternyata memiliki penjelasan dari sudut pandang psikologi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita cenderung melakukan kebiasaan tersebut:
1. Otak Mencari Hal Baru
Otak manusia secara alami dirancang untuk mencari informasi baru. Setiap kali kita membuka ponsel dan menemukan sesuatu yang belum kita lihat sebelumnya, otak melepaskan dopamin, zat kimia yang menimbulkan perasaan senang.
Hal ini membuat kita terus-menerus terdorong untuk mengecek ponsel, berharap menemukan sesuatu yang baru dan menarik.
Kebiasaan ini diperkuat oleh desain aplikasi yang menawarkan konten segar secara terus-menerus. Akhirnya, kita menjadi terbiasa mengecek ponsel bahkan tanpa alasan yang jelas.
BACA JUGA:Daftar Harga MacBook di Indonesia Terbaru Sesuai Kebutuhan
BACA JUGA:Letnan Komarudin Pejuang Kebal Peluru, Perintah Serangan 1 Tapi Dilakukan 28 Februari
2. Fear of Missing Out (FOMO)
FOMO adalah perasaan takut ketinggalan informasi atau momen penting. Perasaan ini mendorong kita untuk terus memantau media sosial, pesan, atau berita agar tetap merasa terhubung dan up-to-date.
Akibatnya, kita sering kali mengecek ponsel tanpa alasan yang jelas, hanya untuk memastikan tidak ada yang terlewat. Ironisnya, semakin sering kita mengecek, semakin kita merasa tertinggal, menciptakan siklus yang sulit diputus.
3. Lingkaran Kebiasaan
Kebiasaan mengecek ponsel terbentuk melalui pola: isyarat (misalnya rasa bosan), rutinitas (membuka ponsel), dan hadiah (menemukan sesuatu yang menarik). Pola ini berulang dan menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan, bahkan ketika kita tidak benar-benar membutuhkan informasi dari ponsel.
Setiap kali kita merasa bosan atau tidak nyaman, kita cenderung mencari pelarian dengan membuka ponsel. Lama-kelamaan, tindakan ini menjadi otomatis dan sulit dikendalikan.
4. Dopamin dan Rasa Senang
Setiap notifikasi atau pesan baru yang kita terima memicu pelepasan dopamin di otak, memberikan perasaan senang. Hal ini membuat kita ketagihan untuk terus mengecek ponsel, berharap mendapatkan "hadiah" berupa informasi baru atau interaksi sosial.