RMONLINE.ID– Dalam praktik ibadah puasa Ramadhan, terdapat istilah "imsak" yang sering diperhatikan oleh umat Muslim.
Namun, pemahaman yang mendalam tentang makna imsak seringkali terlewatkan. Imsak sebenarnya merupakan waktu kehati-hatian, bukan waktu wajib berhenti makan sahur seperti yang dipahami oleh sebagian masyarakat.
Imsak berasal dari kata "amsaka" yang berarti menahan diri. Dalam konteks puasa, imsak adalah waktu yang ditetapkan sebagai tanda peringatan bahwa waktu Subuh akan segera tiba.
Waktu imsak biasanya ditetapkan sekitar 10 hingga 15 menit sebelum masuknya waktu Subuh, bergantung pada penentuan yang ditetapkan oleh otoritas keagamaan setempat.
Berbeda dengan pemahaman umum, sahur sebenarnya baru benar-benar berakhir pada saat masuknya waktu Subuh, bukan saat imsak. Ini berarti, secara syariat, seorang Muslim masih diperbolehkan makan dan minum hingga terbitnya fajar shadiq (waktu Subuh).
BACA JUGA:Rekomendasi Roti Kaya Akan Nutrisi yang Bisa Dikonsumsi Setiap Hari Selama Puasa
BACA JUGA:5 Jenis Pisang Terbaik yang Cocok untuk Diolah Menjadi Kolak
Penetapan waktu imsak sebagai waktu kehati-hatian memiliki landasan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan di malam hari, maka makan dan minumlah kalian hingga kalian mendengar azan Ibnu Ummi Maktum." Hadis ini menunjukkan bahwa batas akhir sahur adalah terbitnya fajar (waktu Subuh), bukan waktu imsak.
Waktu imsak diciptakan sebagai bentuk kehati-hatian (ihtiyath) agar umat Muslim tidak mendekati batas waktu yang dilarang untuk makan dan minum. Dengan adanya jeda waktu ini, diharapkan seseorang sudah berhenti makan dan minum sebelum masuknya waktu Subuh, sehingga puasanya sah secara syariat.
Penerapan waktu imsak sebagai waktu kehati-hatian memiliki beberapa hikmah, di antaranya:
1. Memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri secara lebih baik menjelang puasa
2. Menghindari kekeliruan dalam penentuan waktu Subuh yang dapat membatalkan puasa
3. Menanamkan sikap kehati-hatian dalam beribadah
4. Memberikan waktu untuk melakukan doa dan zikir sebelum masuknya waktu Subuh
BACA JUGA:5 Pekerjaan yang Fleksibel Cocok untuk Ibu Rumah Tangga di Tahun 2025