RMONLINE.ID - Mikroplastik telah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang kini merambah ke rantai makanan kita.
Partikel plastik berukuran sangat kecil ini, yang berdiameter kurang dari 5 milimeter, telah ditemukan dalam berbagai jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Fenomena ini memerlukan perhatian khusus mengingat dampak potensialnya terhadap kesehatan manusia.
Garam
Garam, bahan dasar dalam masakan kita, tidak luput dari kontaminasi mikroplastik.
Penelitian menunjukkan bahwa garam laut khususnya mengandung partikel mikroplastik yang berasal dari pencemaran laut.
Proses pembuatan garam yang masih tradisional dan terbuka membuat bahan pangan ini rentan terpapar mikroplastik yang terbawa angin dan air laut.
BACA JUGA:Menggugah Selera! Begini Cara Membuat Tempoyak Teri Petai yang Bikin Ngiler
BACA JUGA:Bikin Konten Lebih Teratur dan Rapih! Begini Cara Membuat Content Planner
Gula
Gula, yang menjadi pemanis dalam berbagai makanan dan minuman, juga tidak terhindar dari kontaminasi mikroplastik.
Proses produksi dan pengemasan yang melibatkan material plastik berkontribusi pada masuknya partikel plastik mikro ke dalam produk akhir.
Bahkan gula yang dikemas dalam karung atau kemasan kertas pun tidak sepenuhnya aman dari kontaminasi ini.
Teh
Teh, minuman yang dikonsumsi secara global, menghadapi masalah serupa. Kantong teh yang terbuat dari material plastik dapat melepaskan jutaan partikel mikroplastik ke dalam seduhan.
Proses penyeduhan dengan air panas dapat mempercepat pelepasan partikel plastik dari kantong teh ke dalam minuman.
Nasi
Nasi, makanan pokok sebagian besar masyarakat Asia, juga tidak luput dari kontaminasi mikroplastik.
Proses penanaman padi di sawah yang terpapar limbah plastik, serta penggunaan wadah plastik dalam penyimpanan dan pengolahan beras berkontribusi pada hadirnya mikroplastik dalam nasi yang kita konsumsi.
BACA JUGA:5 Pertanda Mengejutkan Kamu Sedang Dirindukan Seseorang yang Belum Pernah Bertemu Sebelumnya
BACA JUGA:4 Tipe MBTI yang Paling Sulit Membuka Hati untuk Orang Baru Setelah Disakiti
Air Mineral Kemasan
Air minum kemasan menjadi sumber mikroplastik yang signifikan dalam diet kita. Botol plastik yang digunakan untuk mengemas air minum dapat melepaskan partikel plastik mikro, terutama jika terpapar panas atau disimpan dalam waktu lama.
Proses pengolahan dan distribusi air minum juga dapat menambah kontaminasi mikroplastik.
Sayur dan Buah
Sayur dan buah tidak terhindar dari paparan mikroplastik. Penggunaan mulsa plastik dalam pertanian, irigasi dengan air yang tercemar, serta kemasan plastik dalam distribusi dan penjualan berkontribusi pada akumulasi mikroplastik dalam produk segar ini. Bahkan produk organik pun tidak sepenuhnya bebas dari kontaminasi mikroplastik.
Meski demikian, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi paparan mikroplastik dalam makanan.
Menggunakan wadah kaca atau stainless steel, memilih produk segar dengan kemasan minimal, dan menyaring air minum dapat membantu mengurangi asupan mikroplastik.
Yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan sistemik dalam industri pangan untuk mengatasi masalah ini.*