3. Perubahan Kebiasaan Grooming (Merawat Diri)
Kucing yang stres sering kali mengubah kebiasaan grooming-nya. Beberapa kucing mungkin berhenti merawat dirinya sama sekali, sementara yang lain malah menjadi terlalu obsesif dalam menjilati tubuh mereka. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bisa menjilat sampai menimbulkan luka atau kebotakan pada bagian tubuh tertentu.
Cara Mengatasi:
Perhatikan kucing Anda dan pastikan dia tetap menjaga kebersihan tubuhnya dengan normal. Jika grooming berlebihan atau tidak sama sekali, cobalah untuk memberikan stimulasi mental dan fisik yang cukup. Jika luka atau iritasi muncul, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
4. Menghindari Interaksi Sosial atau Menyembunyikan Diri
Kucing yang stres sering kali akan menghindari interaksi sosial dan lebih suka bersembunyi di tempat-tempat yang gelap atau tersembunyi. Mereka mungkin merasa lebih aman dan nyaman jika jauh dari keramaian dan gangguan.
Cara Mengatasi:
Berikan kucing Anda tempat persembunyian yang aman, seperti kotak atau ruang yang tenang di rumah, sehingga dia bisa merasa lebih nyaman. Jangan memaksa kucing untuk berinteraksi jika dia sedang merasa cemas. Biarkan dia kembali dengan sendirinya saat dia siap.
5. Perubahan Suara atau Meowing yang Berlebihan
Kucing yang stres cenderung meowing lebih banyak atau mengeluarkan suara-suara aneh. Mereka bisa menjadi lebih vokal atau bahkan mengeluarkan suara yang terdengar cemas atau kesakitan.
Cara Mengatasi:
Cobalah untuk mengidentifikasi penyebab stres. Apakah ada perubahan dalam lingkungan rumah, seperti renovasi, kehadiran tamu, atau hewan baru?. Selain tu, Anda juga bisa memberikan perhatian lebih kepada kucing Anda dan pastikan dia merasa aman. Jika suara meowing yang berlebihan berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan tidak ada masalah medis.*