Memasuki anak-anak sungai yang lebih kecil, perahu ketek membelah rimbunnya vegetasi tepian sungai.
Di sini, suasana berubah menjadi lebih tenang dan alami. Bunyi kicauan burung dan gemerisik daun menggantikan hiruk pikuk aktivitas kota.
Sesekali terlihat kawanan monyet yang bermain di pepohonan tepian sungai, menambah daftar panjang keseruan perjalanan.
Keahlian pengemudi ketek dalam mengarungi sungai patut diacungi jempol. Dengan lincah mereka mengendalikan perahu melewati berbagai kondisi sungai, mulai dari arus yang tenang hingga deras, menavigasi di antara perahu-perahu lain, hingga melewati cekungan-cekungan air dengan mulus.
Pengalaman dan pengetahuan mereka tentang sungai juga menjadikan mereka pemandu wisata yang informatif.
Sore hari memberikan pemandangan yang berbeda. Matahari yang mulai condong ke barat menciptakan pantulan keemasan di permukaan air Sungai Musi.
Para nelayan mulai menebar jala mereka, sementara asap tipis mengepul dari dapur-dapur rumah tepian sungai. Suasana ini menciptakan momen-momen fotogenik yang sayang untuk dilewatkan.*