Misalnya, daripada mengatakan "Perilakumu sangat tidak bertanggung jawab!", lebih baik mengatakan "Ibu/Ayah ingin membicarakan tentang tugasmu yang belum selesai dan bagaimana kita bisa menyelesaikannya bersama."
BACA JUGA:Jangan Dibawa Emosi! Begini Cara Membungkam dan Mengatasi Orang yang Suka Berkata Kasar
Berikan ruang untuk Ekspresi Emosi
Memberikan ruang untuk mengekspresikan emosi merupakan aspek penting dalam proses menegur remaja.
Remaja perlu merasa bahwa perasaan mereka didengar dan dihargai, meskipun tindakan mereka perlu dikoreksi.
Biarkan mereka menjelaskan sudut pandang mereka tanpa interupsi, kemudian tanggapi dengan empati.
Ini menunjukkan bahwa orang tua menghargai perspektif mereka sambil tetap membimbing ke arah yang baik.
Berikan Apresiasi
Pujian dan penghargaan menjadi elemen penting dalam proses menegur. Ketika remaja menunjukkan perbaikan atau usaha untuk berubah, sekecil apapun, berikan apresiasi yang tulus. Ini akan memotivasi mereka untuk terus melakukan yang lebih baik.
Misalnya, "Ayah/Ibu bangga melihat kamu berusaha memperbaiki nilai-nilaimu" atau "Terima kasih sudah mau mendengarkan dan berdiskusi dengan baik."
Penting untuk diingat bahwa proses menegur bukanlah tentang menunjukkan otoritas atau kekuasaan, melainkan tentang membimbing dan mendidik dengan kasih sayang.
Setiap teguran sebaiknya diakhiri dengan solusi atau rencana perbaikan yang disepakati bersama. Ini memberi remaja rasa tanggung jawab dan kepemilikan atas proses perbaikan diri mereka.
Konsistensi dalam menerapkan pendekatan ini sangat penting. Remaja perlu melihat bahwa orang tua mereka dapat diandalkan dalam memberikan dukungan dan bimbingan, bukan hanya ketika mereka berbuat salah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pendekatan yang tepat, proses menegur dapat menjadi momen pembelajaran yang berharga bagi remaja, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih baik tanpa merasa direndahkan atau tidak dihargai.*