Festival Bono yang digelar secara rutin juga menjadi agenda tahunan yang dinantikan, menghadirkan peselancar profesional dan wisatawan dari berbagai negara.
Tantangan dalam pengembangan wisata surfing di Sungai Kampar terletak pada aksesibilitas dan infrastruktur pendukung. Jarak tempuh yang cukup jauh dari pusat kota dan kondisi jalan yang belum sepenuhnya optimal menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.
Namun, hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi petualang sejati yang mencari pengalaman surfing yang otentik dan berbeda.
Keberadaan gelombang Bono di Sungai Kampar menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya menyimpan potensi surfing di lautan, tetapi juga di perairan sungai.
Fenomena alam unik ini telah membawa nama Riau ke peta dunia surfing internasional, sekaligus membuka peluang pengembangan ekowisata yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan kearifan lokal.*