RMONLINE.ID - Di tengah panorama alam Sulawesi Utara yang memukau, berdiri dengan megah Bukit Kasih yang terletak di Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoan Barat, Kabupaten Minahasa.
Destinasi wisata spiritual ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga menjadi simbol harmoni antarumat beragama yang begitu kuat.
Bukit Kasih, yang juga dikenal sebagai Bukit Doa, memiliki ketinggian sekitar 850 meter di atas permukaan laut.
Yang membuat bukit ini istimewa adalah keberadaan lima rumah ibadah yang berdiri berdampingan di puncaknya – masjid, gereja Katolik, gereja Protestan, pura Hindu, dan vihara Buddha.
BACA JUGA:Warna Kutek Menentukan Kepribadian? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Tips Membangun dan Mengelola Rumah Walet yang Efektif Ini, Dilengkapi Analisa Modal dan Keuntungan
Keunikan ini mencerminkan semangat toleransi dan persatuan masyarakat Sulawesi Utara yang telah terjalin sejak lama.
Perjalanan menuju puncak Bukit Kasih menjadi pengalaman spiritual tersendiri. Pengunjung harus menaiki 2.435 anak tangga yang terbuat dari semen.
Sepanjang pendakian, mata dimanjakan oleh hamparan hijau pepohonan dan kabut tipis yang menyelimuti bukit.
Udara sejuk pegunungan dan suara alam yang menenangkan menciptakan suasana meditatif yang sempurna untuk merenung dan berdoa.
Salah satu fenomena alam yang menarik di Bukit Kasih adalah keberadaan sumber air panas belerang di sekitar kawasan ini.
Uap panas yang mengepul dari celah-celah tanah menciptakan pemandangan mistis yang menambah kesan sakral.
Air panas ini dipercaya memiliki khasiat penyembuhan dan sering dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berendam.
Arsitektur bangunan di kompleks Bukit Kasih menggabungkan unsur modernitas dengan sentuhan budaya lokal Minahasa.
Di puncak bukit, terdapat monumen berbentuk salib besar yang menjadi landmark kawasan ini. Desain rumah-rumah ibadah yang berdiri di sekelilingnya mencerminkan kekhasan masing-masing agama namun tetap harmonis dalam satu kesatuan lansekap.
Bukit Kasih bukan sekadar destinasi wisata biasa. Tempat ini adalah manifestasi dari semboyan "Torang Samua Basudara" (Kita Semua Bersaudara) yang menjadi pegangan hidup masyarakat Sulawesi Utara.
Di tempat ini, pengunjung dari berbagai latar belakang agama dan budaya dapat berdoa bersama, berbagi cerita, dan merayakan keberagaman dalam kedamaian.
Keindahan Bukit Kasih tidak hanya terletak pada panorama alamnya yang memesona atau arsitektur bangunannya yang unik.
Nilai terpenting dari tempat ini adalah pesan universal tentang persatuan dalam keberagaman yang disampaikannya – sebuah teladan berharga bagi Indonesia dan dunia tentang bagaimana perbedaan dapat menjadi sumber kekuatan dan keindahan.*