RMONLINE.ID – Belakangan ini, pola makan dengan fokus utama pada sayur dan buah tengah menjadi tren di kalangan masyarakat perkotaan di Indonesia. Tren ini dipicu oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan maraknya kampanye hidup sehat di media sosial. Banyak yang percaya bahwa dengan hanya mengonsumsi sayur dan buah tubuh akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Namun, benarkah demikian?
Sayur dan buah memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Kandungan vitamin, mineral, dan serat dalam sayur dan buah berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh, mencegah berbagai penyakit kronis, serta menjaga berat badan ideal. Vitamin C dalam jeruk dan stroberi, misalnya, berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Sementara itu, serat dalam sayur dan buah membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
BACA JUGA:15 Karakter Anime Paling Ganteng Sepanjang Sejarah, Ada Husbu-mu?
BACA JUGA:Pentingkah Menggunakan Serum Wajah dalam Rangkaian Skincare?
Namun, anggapan bahwa hanya dengan mengonsumsi sayur dan buah tubuh bisa mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan adalah sebuah mitos. Tubuh manusia membutuhkan berbagai jenis nutrisi untuk berfungsi optimal, termasuk protein, karbohidrat, dan lemak. Protein berperan penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sementara karbohidrat menjadi sumber energi utama. Lemak, meskipun sering dianggap negatif, sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk melindungi organ, membantu penyerapan vitamin, dan mengatur suhu tubuh.
Protein hewani, seperti daging, ikan, dan telur, merupakan sumber protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan protein nabati, seperti kacang-kacangan dan tahu, umumnya kurang lengkap dalam asam amino esensialnya. Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, dan kentang, memberikan energi secara bertahap dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Lemak sehat, seperti yang terdapat dalam alpukat, ikan salmon, dan kacang-kacangan, penting untuk kesehatan jantung dan otak.
BACA JUGA:Mudah dan Praktis, Begini Resep dan Cara Membuat Sandwich Selai
BACA JUGA:Tanda Kamu Sedang Mengkhawatirkan Sesuatu, dari Sulit Tidur Hingga Sering Overthingking
Defisiensi protein dapat menyebabkan kelemahan otot, penurunan daya tahan tubuh, dan gangguan pertumbuhan pada anak. Kekurangan karbohidrat dapat mengakibatkan kelelahan, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Sedangkan defisiensi lemak dapat mengganggu produksi hormon, menurunkan fungsi otak, dan menyebabkan masalah kulit.
Oleh karena itu, pola makan yang sehat seharusnya mencakup berbagai jenis makanan dari berbagai kelompok zat gizi. Sayur dan buah sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, disertai dengan sumber protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat.
Penting untuk mengonsumsi sayur dan buah secara bervariasi agar tubuh mendapatkan beragam vitamin dan mineral. Pilihlah sayur dan buah dengan warna yang berbeda-beda, seperti sayuran hijau, buah merah, dan buah kuning. Sayuran hijau kaya akan vitamin K, folat, dan zat besi. Buah merah, seperti tomat dan semangka, mengandung likopen yang bermanfaat sebagai antioksidan. Buah kuning, seperti mangga dan pepaya, merupakan sumber vitamin C dan beta-karoten.
Untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu menyusun pola makan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang. Dengan menjalani pola makan yang seimbang dan bergizi, Anda telah menginvestasikan kesehatan Anda untuk masa depan yang lebih baik.
Jadi, jangan terjebak pada mitos bahwa hanya dengan makan sayur dan buah Anda bisa sehat. Konsumsilah sayur dan buah sebagai bagian dari pola makan seimbang yang juga mencakup sumber protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat.*