BACA JUGA:Berapa Banyak Gula, Garam, dan Natrium yang Aman Dikonsumsi? Simak Panduan Lengkap dan Tipsnya!
3. Gaya Hidup Sedentari
Kurangnya aktivitas fisik dapat melemahkan otot-otot yang mendukung sendi, menyebabkan ketidakstabilan dan meningkatkan risiko radang sendi.
Sendi membutuhkan gerakan teratur untuk menjaga fleksibilitas dan mendapatkan nutrisi yang cukup. Aktivitas fisik moderat secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan sendi dan mencegah kekakuan.
4. Olahraga Berlebihan
Di sisi lain, aktivitas fisik yang terlalu intens atau berlebihan dapat meningkatkan risiko radang sendi.
Atlet muda atau individu yang melakukan latihan intensif tanpa istirahat yang cukup berisiko mengalami trauma berulang pada sendi.
Penting untuk menerapkan prinsip latihan yang seimbang dan memberikan waktu pemulihan yang memadai.
5. Riwayat Cedera
Cedera sendi, baik akibat kecelakaan maupun trauma berulang, dapat memicu perkembangan radang sendi di kemudian hari.
Kerusakan pada kartilago atau ligamen dapat menyebabkan perubahan mekanis pada sendi yang berujung pada peradangan kronis.
Penanganan cedera yang tepat dan rehabilitasi yang tuntas sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
6. Gangguan Kesehatan Lain
Beberapa kondisi kesehatan dapat memicu radang sendi sebagai komplikasi sekunder.
Penyakit autoimun seperti Lupus, infeksi bakteri atau virus, dan gangguan metabolisme dapat mempengaruhi kesehatan sendi.
Pemeriksaan kesehatan rutin dan manajemen kondisi yang mendasari menjadi kunci dalam mencegah perkembangan radang sendi.