Masuk Angin Bukan Karena Angin Masuk ke Tubuh! Ini Penjelasan Ilmiah dan Tips Menjaga Kesehatan

Kamis 14-11-2024,09:30 WIB
Reporter : M. Asroful Anwar
Editor : Ahmad Kartubi

RMONLINE.ID – Istilah “masuk angin” sudah begitu familiar di telinga masyarakat Indonesia.  Keluhan seperti badan meriang, pegal-pegal, perut kembung, seringkali dikaitkan dengan masuk angin.  Namun, benarkah angin bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gejala tersebut? Faktanya,  “masuk angin” bukanlah diagnosis medis yang diakui.  Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita? Mari kita bedah lebih lanjut.

Konsep “masuk angin” sendiri berakar dari pemahaman tradisional yang  menganggap bahwa angin bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan.  Pandangan ini  masih banyak dianut oleh masyarakat, terutama di daerah pedesaan.  Padahal, secara medis, tidak ada mekanisme  yang memungkinkan angin masuk ke dalam tubuh dan memicu penyakit.  Lantas, bagaimana menjelaskan  fenomena “masuk angin” yang sering kita alami?

Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa gejala yang sering disebut “masuk angin” sebenarnya merupakan  indikasi awal dari berbagai kondisi medis, seperti infeksi virus, flu, atau gangguan pencernaan.  Gejala-gejala  tersebut muncul sebagai respons tubuh terhadap  patogen atau  iritasi.  Misalnya, ketika tubuh terinfeksi virus,  sistem imun akan bekerja melawan virus tersebut,  dan proses ini dapat memicu  peradangan yang menyebabkan  demam, pegal-pegal, dan  lesu.

BACA JUGA:Lindungi Kesehatan Anda dan Keluarga! Inilah 5 Bahaya Polusi Udara Bagi Kesehatan

BACA JUGA:Obat Herbal yang Efektif dan Aman: Pilihan Terbaik untuk Menetralkan Asam Lambung dan Melindungi Lambung Anda

Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan “masuk angin” adalah  perubahan cuaca.  Saat musim hujan atau  pancaroba, suhu udara cenderung  berfluktuasi.  Perubahan suhu yang drastis  dapat melemahkan sistem imun,  membuat tubuh lebih rentan  terhadap infeksi.  Selain itu,  kelembapan udara yang tinggi  juga dapat  memicu pertumbuhan bakteri dan virus.

Selain faktor cuaca,  pola hidup  juga berperan penting dalam  menjaga daya tahan tubuh.  Kurang tidur,  stres,  dan  pola makan yang tidak sehat  dapat menurunkan sistem imun.  Ketika sistem imun melemah,  tubuh menjadi lebih mudah  terserang penyakit.  Inilah  mengapa penting untuk menerapkan pola hidup  sehat,  seperti  mengonsumsi makanan bergizi,  berolahraga secara teratur,  dan  mengelola stres dengan baik.

Lalu, bagaimana dengan  kebutuhan oksigen  untuk bernafas? Oksigen merupakan  unsur vital  bagi  kelangsungan hidup manusia.  Oksigen  diperlukan dalam proses  respirasi seluler,  yaitu  proses  pengubahan  zat makanan menjadi energi.  Energi  ini  digunakan  untuk  menjalankan  berbagai fungsi tubuh,  mulai dari  bernafas,  berpikir,  hingga  bergerak.

BACA JUGA:Dapat Menyebabkan Penyusutan Tinggi Badan, Mari Mengenal Penyakit Hiperparatiroidisme dan Penyebabnya

BACA JUGA:Kulit Suka Terasa Bentol-bentol dan Gatal? Ternyata ini Penyebabnya

Oksigen  masuk ke dalam tubuh  melalui  proses pernapasan.  Ketika kita menarik napas,  udara yang  mengandung oksigen  masuk ke dalam paru-paru.  Oksigen  kemudian  berdifusi  melalui  dinding alveolus  (kantong udara  kecil di paru-paru)  dan  masuk ke dalam  pembuluh darah.  Selanjutnya,  oksigen  diedarkan  ke seluruh tubuh  oleh darah.

Di dalam sel,  oksigen  digunakan  untuk  membakar  zat makanan  dan  menghasilkan energi.  Proses  ini  juga  menghasilkan  karbon dioksida  sebagai  produk sampingan.  Karbon dioksida  kemudian  diangkut  oleh darah  kembali ke paru-paru  dan  dikeluarkan  dari tubuh  saat kita menghembuskan napas.

Jadi,  meskipun  tubuh kita  membutuhkan oksigen  untuk bernafas,  “masuk angin”  tidak ada  kaitannya  dengan  masuknya angin  ke dalam tubuh.  Gejala  yang  sering disebut  “masuk angin”  sebenarnya merupakan  indikasi awal  dari  berbagai kondisi medis.  Oleh karena itu,  penting untuk  menjaga  daya tahan tubuh  dan  mengonsumsi  makanan  bergizi  seimbang  agar  tubuh tetap sehat  dan  fit.

Jika Anda  mengalami  gejala  “masuk angin”,  sebaiknya  berkonsultasi  dengan dokter  untuk  mendapatkan  diagnosis  dan  penanganan  yang tepat.  Jangan  mengandalkan  pengobatan  tradisional  yang  belum  terbukti  efektivitasnya.  Ingat,  kesehatan  adalah  aset  berharga  yang  perlu  dijaga  dengan baik.*

Kategori :