RMONLINE.ID - Dalam dunia psikologi, tipe kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) sering digunakan untuk memahami karakteristik individu.
Namun, ada beberapa tipe yang cenderung lebih sulit dalam mengutarakan perasaan mereka. Berikut adalah tiga kepribadian MBTI yang paling lemah dalam mengungkapkan emosi.
1. INTJ (Introverted, Intuitive, Thinking, Judging)
INTJ dikenal sebagai arsitek yang strategis dan visioner. Mereka sangat fokus pada logika dan analisis, sehingga sering kali mengabaikan aspek emosional. Sikap ini membuat mereka terlihat dingin dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.
BACA JUGA:Cara Memulihkan Kondisi Tubuh Setelah Mengalami Kurang Tidur di Malam Hari
BACA JUGA:3 Zodiak yang Diprediksi Bakal Kaya Raya Berkat Kerja Kerasnya di Akhir Tahun Ini
Meskipun INTJ memiliki kedalaman pemikiran yang luar biasa, mereka kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka secara terbuka, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan interpersonal.
2. ISTJ (Introverted, Sensing, Thinking, Judging)
ISTJ adalah tipe kepribadian yang sangat terstruktur dan detail-oriented. Mereka menghargai aturan dan prosedur, sehingga sering kali terkesan kaku dan formal. Ketika menghadapi situasi emosional, ISTJ lebih cenderung menahan diri dan memprioritaskan penyelesaian masalah daripada mengekspresikan perasaan.
Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk terhubung secara emosional dengan orang lain, meskipun mereka sangat setia dan dapat diandalkan dalam hubungan.
BACA JUGA:Kelezatan dari Olahan Sederhana Khas Nusantara Gangan Humbut, Begini Resep dan Caranya
BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Kerupuk Puli yang Renyah dan Sederhana
3. INTP (Introverted, Intuitive, Thinking, Perceiving)
INTP adalah pemikir yang analitis dan kreatif, tetapi mereka juga dikenal karena kesulitan dalam mengungkapkan perasaan. Seperti INTJ dan ISTJ, INTP lebih fokus pada ide dan logika daripada emosi.
Mereka cenderung berpikir mendalam tentang masalah, yang membuat mereka ragu untuk membuka diri dan berbagi perasaan. INTP sering kali merasa canggung dalam situasi emosional, sehingga mereka lebih memilih untuk menjauh daripada terlibat dalam diskusi emosional yang mendalam.*