Gen Z memiliki pandangan yang lebih realistis tentang cinta. Mereka cenderung melihat cinta sebagai sesuatu yang kompleks dan bukan sekadar idealisme yang romantis. Kesehatan mental dan keseimbangan dalam hubungan menjadi perhatian utama bagi mereka.
Sebaliknya, Milenial sering terpengaruh oleh narasi cinta sejati yang sempurna, seperti yang digambarkan dalam film atau media, sehingga mungkin memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap hubungan mereka. Perbedaan ini bisa menjadi sumber ketidakpahaman antara kedua generasi, terutama ketika harapan tidak terpenuhi.*