Mengenal Gaya Hidup HOMESTEAD yang Sedang Tren Di Kalangan Masyarakat

Jumat 01-11-2024,18:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Gaya hidup "homestead" kini semakin dikenal di kalangan masyarakat yang mencari cara hidup lebih mandiri dan dekat dengan alam. Homesteading, yang awalnya banyak dilakukan di pedesaan, sekarang mulai diterapkan di perkotaan dengan adaptasi tertentu. 

Konsep ini mencakup berbagai kegiatan seperti bercocok tanam, memelihara hewan ternak, hingga membuat sendiri berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan dan produk kebersihan rumah. Intinya, homesteading adalah gaya hidup mandiri yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sistem ekonomi komersial dan lebih menghargai lingkungan sekitar.

Bagi para pelakunya, homesteading adalah lebih dari sekadar cara mendapatkan bahan pangan; ini adalah bagian dari gaya hidup yang mengajarkan nilai kesederhanaan dan keberlanjutan. 

BACA JUGA:Rekomendasi 4 Resep Olahan Tauge yang Lezat dan Menyehatkan

BACA JUGA:3 Kreasi Olahan Simpel dan Menarik Agar Mie Instan Tidak Terlihat Biasa Saja

Aktivitas menanam sayur dan buah di pekarangan rumah atau di lahan kecil, misalnya, tidak hanya menghasilkan bahan pangan segar yang bebas pestisida, tetapi juga memberikan kepuasan emosional karena langsung terhubung dengan proses alam. Mereka menanam berbagai sayuran, rempah-rempah, hingga tanaman obat yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Memelihara ayam untuk mendapatkan telur segar, atau bahkan kambing untuk susu, adalah bagian lain dari homesteading yang semakin diminati. Banyak homesteader merasa kegiatan ini membawa kedamaian batin dan kepuasan, karena hasilnya dapat langsung dirasakan oleh keluarga sehari-hari. Menurut laporan Media Tata Ruang, kegiatan ini membantu seseorang menjalani hidup dengan lebih lambat, lebih mindful, serta merasakan setiap momen dalam proses tersebut.

Homesteading juga mengajarkan pentingnya keberlanjutan melalui praktik seperti pengomposan, yakni mengolah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman. Sistem ini membantu menciptakan siklus hidup yang lebih tertutup, di mana limbah rumah tangga digunakan kembali untuk memperbaiki tanah dan meningkatkan hasil panen. Banyak homesteader juga menerapkan praktik daur ulang dan mengurangi penggunaan plastik untuk menjaga agar lingkungan tetap lestari.

BACA JUGA:4 Jenis Buah yang Tidak Boleh Dikonsumsi saat Perut Kosong

BACA JUGA:Cara Sederhana Membuat Olahan Lamang yang Bikin Keluarga Tambah Porsi Makan

Dalam lingkup sosial, homesteading kerap mendorong terbentuknya komunitas-komunitas kecil yang saling berbagi hasil panen atau keterampilan. Beberapa komunitas bahkan mengadakan acara atau pasar lokal tempat mereka dapat bertukar hasil panen dan produk buatan sendiri, seperti selai, sabun alami, atau hasil kerajinan. 

Acara ini bukan hanya menjadi tempat untuk menjual barang, tetapi juga menjadi ruang untuk saling bertukar pengalaman dan membangun hubungan yang lebih erat di antara anggota komunitas.

Manfaat lain dari gaya hidup homestead adalah dampaknya bagi kesehatan mental dan fisik. Berkebun atau memelihara hewan peliharaan memerlukan aktivitas fisik yang alami, sementara waktu yang dihabiskan di alam membantu menenangkan pikiran. 

BACA JUGA:Hubungan Pertemanan Rusak? Begini Cara Membangun Kembali dari Nol

BACA JUGA:Sering Dianggap Sama! Inilah Perbedaan Insting, Feeling dan juga Firasat

Kategori :