RMONLINE.ID - Di era yang penuh ketidakpastian ini, muncul sebuah tren perilaku konsumsi yang menarik perhatian para ahli ekonomi dan psikolog sosial.
Fenomena ini dikenal dengan istilah "doom spending" atau "pengeluaran kiamat", yang kini semakin populer di kalangan generasi muda.
Doom spending merujuk pada pola konsumsi dimana seseorang membelanjakan uangnya secara berlebihan, seolah-olah tidak ada hari esok.
BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Bagiak, Makanan Tradisional Khas Banyuwangi yang Menggoda
BACA JUGA:Tertarik untuk Ikut Kegiatan Volunteer? Begini Cara Memilih Volunteer Sesuai Minat
Perilaku ini sering dipicu oleh perasaan pesimis tentang masa depan, baik itu terkait kondisi ekonomi, lingkungan, atau situasi global yang tidak menentu.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap munculnya fenomena doom spending di kalangan anak muda antara lain:
• Ketidakpastian ekonomi: Inflasi tinggi, ketidakstabilan pasar kerja, dan krisis ekonomi global menciptakan kekhawatiran tentang masa depan keuangan.
• Perubahan iklim: Kesadaran akan dampak pemanasan global membuat sebagian anak muda merasa pesimis tentang masa depan planet ini.
• Pandemi COVID-19: Pengalaman hidup dalam ketidakpastian selama pandemi telah mengubah persepsi banyak orang tentang keamanan dan stabilitas.
BACA JUGA:Si Renyah dan Gurih! Begini Cara Membuat Jajanan Tradisional Opak Gambir
BACA JUGA:Mengganggu Kenyamanan! Begini Cara Mengusir Kelelawar di Rumah
• Media sosial: Tekanan untuk menunjukkan gaya hidup mewah di platform digital mendorong perilaku konsumtif.
Meski terlihat seperti cara untuk mengatasi stres jangka pendek, doom spending dapat membawa konsekuensi serius:
• Masalah keuangan: Pengeluaran berlebihan dapat mengakibatkan hutang dan ketidakstabilan finansial.