Di media sosial, istilah ini juga mulai digunakan sebagai respons terhadap lelucon atau cerita yang lucu, tetapi dengan sentuhan misterius. Jika seseorang berbagi cerita yang mengundang tawa kecil, pengguna lain mungkin merespons dengan "fufufu" sebagai cara untuk menunjukkan
kesenangan mereka, namun dengan gaya yang berbeda dari tawa biasa. Fenomena ini menunjukkan bahwa penggunaan "fufufu" membantu membangun komunikasi yang lebih dinamis dan penuh warna.
Meskipun terkesan sederhana, tren "fufufu" mencerminkan bagaimana elemen-elemen kecil dari suatu budaya dapat melintasi batas negara dan menjadi bagian dari percakapan global.
Dengan semakin berkembangnya penggunaan media sosial, istilah ini kemungkinan besar akan terus digunakan dan mungkin akan beradaptasi dengan berbagai konteks budaya lainnya di masa depan.*