3 Perusahaan Besar yang Kini Tinggal Kenangan dan Bangkrut di Indonesia, Apa Penyebabnya?

Kamis 26-09-2024,10:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

Toko Gunung Agung berperan besar dalam penyediaan buku dan alat tulis bagi generasi pembaca di Indonesia. Namun, sejak 2020, perusahaan mulai menutup gerainya secara bertahap akibat kerugian operasional yang tak tertahankan. 

Pandemi COVID-19 memperburuk situasi dengan menurunkan minat beli konsumen secara signifikan. Pada akhir 2023, seluruh gerai Toko Gunung Agung resmi ditutup, menandai akhir dari salah satu toko buku legendaris di Indonesia.

3. PT Sariwangi Agricultural Estate Agency

Sariwangi, yang terkenal sebagai produsen teh celup pertama di Indonesia, mengalami kebangkrutan pada tahun 2018. 

Meskipun produk teh celupnya tetap diproduksi oleh Unilever, perusahaan aslinya tidak mampu membayar utang sebesar Rp1,05 triliun kepada PT Bank ICBC Indonesia. 

Salah satu penyebab utama kebangkrutan adalah kegagalan perusahaan dalam mengembangkan produksi perkebunan dan sistem drainase yang menyebabkan hasil produksi tak mencapai target yang diharapkan.*

Kategori :