RMONLINE.ID - Menjalani hubungan jarak jauh (LDR) seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan yang terpisah oleh jarak fisik.
Salah satu pertanyaan umum yang muncul adalah, apakah pasangan dalam hubungan LDR harus berkomunikasi setiap hari, sepanjang waktu, agar hubungan tetap berjalan dengan baik?
Komunikasi memang menjadi elemen kunci dalam hubungan LDR. Dengan jarak yang memisahkan, komunikasi menjadi jembatan utama untuk menjaga kedekatan emosional. Namun, apakah harus dilakukan setiap hari selama 24 jam?
Berbicara setiap hari bukanlah suatu kewajiban mutlak dalam hubungan LDR. Yang lebih penting adalah kualitas dari komunikasi itu sendiri.
BACA JUGA:Jangan Asal Ikut Amalan dari Medsos! Buya Yahya Jelaskan Cara Memilih yang Sesuai Syariat
Menurut Dr. Karen Swartz, seorang psikiater dari Johns Hopkins University, kualitas komunikasi lebih berpengaruh pada kepuasan hubungan daripada frekuensi komunikasi.
Fokus pada interaksi yang bermakna dan mendalam bisa lebih bermanfaat daripada hanya sekadar mengecek pesan setiap beberapa jam.
Kemudian, menuntut diri untuk selalu berkomunikasi setiap saat bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas masing-masing pasangan.
Setiap individu memerlukan waktu untuk diri sendiri, baik untuk pekerjaan, studi, maupun aktivitas pribadi.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di "Journal of Social and Personal Relationships", terlalu sering berkomunikasi bisa meningkatkan stres dan mengurangi waktu berkualitas yang sebenarnya diperlukan untuk mengembangkan diri secara pribadi.
BACA JUGA:Hati-Hati! Inilah 7 Tanda Seseorang Hanya Ingin Mencari Perhatian dan Pengakuan dari Anda
BACA JUGA:Para Ahli Mengaku Banyak Generasi Z Jepang Memilih Hikikomori, Menyendiri dan Kesepian
Pasangan dalam LDR juga sebaiknya duduk bersama untuk membicarakan ekspektasi mereka mengenai komunikasi. Hal ini membantu dalam menetapkan aturan yang realistis dan menghindari kekecewaan.
Misalnya, menetapkan waktu tertentu untuk berbicara atau berkomunikasi melalui pesan setiap hari dapat menjadi kompromi yang memadai. Ini membantu menjaga hubungan tetap terhubung tanpa memberikan tekanan berlebihan.