Mengenal Istilah Sadfishing dalam Bersosial Media dan Dampaknya

Jumat 13-09-2024,16:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

Unggahan yang menggambarkan kesedihan atau penderitaan pribadi dapat dijadikan bahan ejekan oleh pengguna lain. 

Ini dapat memperburuk kondisi mental seseorang yang sudah rentan, terutama remaja yang mungkin merasa depresi atau cemas

Selain itu, individu yang terlibat dalam sadfishing berisiko menarik perhatian predator online. Postingan emosional yang menunjukkan kerentanan dapat dimanfaatkan oleh predator untuk membangun hubungan yang pada akhirnya dieksploitasi secara pribadi.

Ini menjadi ancaman besar bagi pengguna media sosial, terutama yang masih berusia muda. 

Dampak lainnya adalah terganggunya identitas pribadi. Seseorang yang terbiasa mengandalkan dukungan online mungkin mulai terlalu mengidentifikasi dirinya dengan perasaan negatif tersebut. 

Ketergantungan pada respons di media sosial dapat menciptakan pola perilaku tidak sehat, di mana mereka merasa perlu terus memposting konten serupa untuk mendapatkan perhatian

Untuk mencegah efek buruk sadfishing, penting bagi individu dan lingkungan sekitar, terutama orang tua dan teman, untuk mendukung kesehatan mental yang positif di luar media sosial.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan membatasi waktu penggunaan media sosial dan lebih banyak berinteraksi secara nyata dengan orang-orang terdekat. 

Dukungan dari teman dan keluarga dalam bentuk tatap muka jauh lebih berarti daripada perhatian dari orang asing di internet

Selain itu, penting juga untuk mengajarkan keterampilan mengelola emosi kepada mereka yang rentan, khususnya remaja. 

Mengajarkan cara mengekspresikan perasaan secara sehat, baik melalui hobi atau kegiatan positif lainnya, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada perhatian dari media sosial. 

Jika masalah kesehatan mental mulai terlihat serius, penting untuk mencari bantuan profesional agar masalah tersebut dapat ditangani dengan baik.*

Kategori :