- Kotoran Rayap: Feses dan bagian tubuh rayap yang mati dapat menjadi alergen kuat. Kontak langsung dengan material ini atau menghirup partikelnya dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang sensitif.
- Jamur dan Tungau: Kondisi lembab yang diciptakan oleh rayap mendukung pertumbuhan jamur dan tungau. Organisme-organisme ini dikenal sebagai pemicu umum alergi kulit.
- Bahan Kimia: Penggunaan pestisida untuk mengendalikan rayap, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi pada beberapa individu.
Gejala alergi kulit yang mungkin muncul meliputi gatal, kemerahan, ruam, atau bahkan pembengkakan pada area yang terkena.
Menyebabkan Pertumbuhan Jamur
Infestasi rayap menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan:
- Mikotoksikosis: Beberapa jenis jamur yang tumbuh pada kayu yang rusak oleh rayap dapat menghasilkan mikotoksin. Paparan terhadap zat ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan kelelahan.
- Infeksi Kulit: Kontak langsung dengan jamur yang tumbuh pada area yang terinfestasi rayap dapat menyebabkan infeksi jamur pada kulit, seperti kurap atau kandidiasis.
- Aspergilosis: Dalam kasus yang parah, menghirup spora jamur Aspergillus (yang sering tumbuh pada kayu lembab) dapat menyebabkan infeksi paru-paru serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Pencegahan dan penanganan cepat terhadap infestasi rayap bukan hanya penting untuk menjaga integritas struktur bangunan, tetapi juga untuk melindungi kesehatan penghuni rumah.
Inspeksi rutin, kontrol kelembaban, dan konsultasi dengan ahli pengendalian hama merupakan langkah-langkah penting dalam mencegah masalah kesehatan yang terkait dengan serangan rayap.
Jika Anda mencurigai adanya infestasi rayap di rumah Anda, segera ambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika muncul gejala-gejala kesehatan yang mencurigakan.*