RMONLINE.ID - Setelah menjalani misi di luar angkasa, astronot sering mengalami kesulitan berjalan saat kembali ke Bumi.
Meskipun perubahan gravitasi adalah faktor utama, ada alasan lain yang berkontribusi pada fenomena ini.
Pertama, otot-otot astronot melemah akibat kondisi tanpa beban di luar angkasa. Di sana, otot tubuh, terutama otot kaki, tidak perlu bekerja keras karena tidak ada gravitasi yang menarik tubuh ke bawah.
Akibatnya, otot-otot ini menjadi atrofik atau mengecil. Ketika kembali ke Bumi, astronot membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gravitasi yang normal karena otot-otot mereka tidak lagi sekuat sebelumnya.
BACA JUGA:Jangan Marahi Anak! 5 Dampak Buruk pada Perkembangan Otak yang Perlu Diketahui Orang Tua
Selain itu, tulang astronot juga mengalami penurunan kepadatan akibat lingkungan tanpa gravitasi. Proses ini dikenal sebagai osteoporosis luar angkasa, di mana tubuh kehilangan kalsium dan mineral dari tulang.
Tanpa gravitasi yang menarik tubuh, tulang tidak menerima tekanan yang biasanya membantu mempertahankan kekuatannya. Akibatnya, astronot dapat merasa lebih lemah dan rentan saat berjalan di Bumi.
Sistem keseimbangan juga terganggu karena sistem vestibular di telinga bagian dalam, yang bertanggung jawab atas keseimbangan, beradaptasi dengan kondisi tanpa gravitasi.
Ketika astronot kembali ke Bumi, sistem ini harus menyesuaikan kembali dengan kondisi gravitasi yang normal, yang dapat menyebabkan pusing dan kesulitan dalam menjaga keseimbangan.
BACA JUGA:Ayok Kenali Gangguan Mental Depresi Mayor yang Sering Terjadi Tanpa Disadari
BACA JUGA:Eating Disorder, Gangguan Kesehatan Mental yang Terjadi Perubahan Perilaku di Malam Hari
Selain itu, perubahan cairan tubuh juga memainkan peran penting. Di luar angkasa, cairan tubuh cenderung bergerak ke atas menuju kepala karena tidak ada gravitasi yang menariknya ke bawah.
Ketika astronot kembali ke Bumi, distribusi cairan ini harus kembali normal, yang bisa mempengaruhi tekanan darah dan menyebabkan pusing saat berdiri.
Secara keseluruhan, kombinasi dari kelemahan otot, penurunan kepadatan tulang, gangguan keseimbangan, dan perubahan cairan tubuh adalah alasan utama mengapa astronot mengalami kesulitan berjalan di Bumi setelah kembali dari misi luar angkasa.*