RMONLINE.ID - Bupati Mukomuko, H.Sapuan belum memfinalkan arah politiknya, maju sebagai calon bupati kembali atau mencalon untuk Gubernur Bengkulu.
Sikap politik Sapuan yang masih menggantung, membuat peta politik menjelang pemilihan Bupati Mukomuko ataupun Gubernur Bengkulu masih berpeluang berubah.
Isu yang berkembang setidaknya ada 5 partai politik yang berpeluang dukung Sapuan jika mencalonkan diri sebagai Bupati Mukomuko kembali, diantaranya Partai NasDem dan Perindo.
Jika ini terjadi, kemungkinan beberapa nama yang sudah menetapkan pasangan calon, tersingkir sebelum mendaftar ke KPU, karena kekurangan syarat dukungan Parpol.
Sebab diketahui sampai sekarang mayoritas partai politik belum mengeluarkan B.1.KWK untuk calon Bupati Mukomuko, sehingga potensi berubah arah dukungan masuh sangat besar.
Salah seorang orang dekat Sapuan yang tidak disebut namanya mengatakan, memang dalam beberapa minggu terakhir arahnya untuk kembali mencalon Bupati.
BACA JUGA:Mukomuko Ajak Perusahaan Gunakan CSR Bantu Biayai BPJS Warga, PT Alno Pertama dengan Jumlah 60 Orang
BACA JUGA:DPMD Apresiasi OTT Terhadap Pelaku Pemerasan Kades di Mukomuko
Pada 20 agustus mandat dari parpol keluar dan diumumkan, setidak ada 5 parpol yang hampir pasti siap dukung Sapuan karena hasil survey, namanya paling dominan.
Namun karena ada isu informasi dari Makamah Konstitusi (MK) yang membuat Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tidak bisa mencalon kembali karena sudah dihitung 2 periode, maka Sapuan upayakan untuk ke Gubernur.
"Kalau untuk maju sebagai calon bupati, parpol sudah siap, tapi karena ada informasi baru, Sapuan lebih mengarah ke gubernur kembali. Ini akan dibahas dulu di internal keluarga dan tim relawan," katanya.
Sementara Sapuan sendiri saat diminta tanggapannya, mengatakan untuk pencalonan tergantung partai politik, karena syarat bisa maju atau tidak dalam Pilkada adalah dukungan Parpol.
BACA JUGA:Paripurna Istimewa HUT RI ke 79, Paripurna Terakhir Anggota Dewan Lama
BACA JUGA:Aparat OTT ‘Bos 212' di Mukomuko
Sekarang parpol sedang survey terhadap semua calon sebelum memutuskan arah dukungannya, maka semua dalam kondisi menunggu.