RMONLINE.ID – Di tengah gemerlapnya teknologi dan hiruk-pikuk kehidupan modern, ada kalanya kita merindukan kesederhanaan masa lalu. Masa kecil, dengan segala kenakalan dan petualangannya, menyimpan segudang cerita unik yang tak lekang oleh waktu. Salah satu yang paling membekas adalah pengalaman menerima hukuman dari orang tua. Hukuman-hukuman yang dulu mungkin terasa ‘mengerikan’, kini justru menjadi kenangan manis yang membangkitkan nostalgia. Mari kita kembali ke masa lalu, mengenang lima hukuman ‘jadul’ yang paling ikonik.
1. Dikejar Gagang Sapu
Bayangkan, sore hari yang cerah berubah menjadi mencekam ketika terdengar suara ibu berteriak, “Awas ya, nanti Mama ambil gagang sapu!” Seketika, adrenalin terpacu, kaki berlari sekencang mungkin menghindari amukan ‘gagang sapu terbang’. Dulu mungkin terasa menakutkan, tapi kini, saat mengenangnya, kita hanya bisa tersenyum geli.
BACA JUGA:Wajah Kusam Meski Sudah Pakai Skincare Mahal? Ini 5 Penyebab yang Mungkin Anda Lewatkan
BACA JUGA:5 Tanda Seseorang Merasa Kecewa Denganmu, Perhatikan Sikapnya
2. Dilempar atau Dikejar Golok
Hukuman ini mungkin terdengar ekstrem, tapi percayalah, lebih banyak unsur lucunya. Ayah, dengan wajah dibuat semarah mungkin, akan mengacungkan golok sambil berteriak, “Sini kamu!” Kita, sebagai anak kecil yang polos, tentu saja ketakutan dan berlari tunggang langgang. Namun, di balik ‘aksi heroik’ ayah, tersimpan kasih sayang yang tak terhingga.
3. Diikat di Pohon
Hukuman ini memang terdengar ‘kejam’, tapi sebenarnya memiliki makna mendalam. Diikat di pohon, di bawah rindangnya dedaunan, kita dipaksa untuk merenung, mengakui kesalahan, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Hukuman ini mengajarkan kita tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari setiap tindakan.
BACA JUGA:4 Tips Untuk Perempuan Agar Tetap Merasa Aman dengan Orang Lain di Ruang Publik
BACA JUGA:3 Drama Korea Tentang Era Kerajaan yang Diangkat Dari Kisah Nyata
4. Dicubit
Cubitan, meski terasa sakit, sebenarnya merupakan bentuk kasih sayang orang tua yang unik. Cubitan di lengan atau paha, disertai dengan tatapan tajam, membuat kita jera dan kapok berbuat nakal. Meski dulu terasa ‘menyakitkan’, kini kita menyadari bahwa cubitan itu adalah cara orang tua menunjukkan perhatian dan kepeduliannya.
5. Diomeli
Omelan, atau ‘ceramah’ panjang lebar dari orang tua, adalah hukuman ‘klasik’ yang tak lekang oleh waktu. Dulu, omelan mungkin terasa membosankan dan menyebalkan. Namun, seiring bertambahnya usia, kita menyadari bahwa setiap kata yang terucap dari mulut orang tua mengandung nasihat berharga yang membentuk karakter kita.