RMONLINE.ID - Mythomania, sebuah istilah yang mungkin belum familiar bagi banyak orang, merujuk pada kondisi psikologis di mana seseorang memiliki kecenderungan patologis untuk berbohong secara berlebihan dan kompulsif.
Gangguan ini, yang juga dikenal sebagai pseudologia fantastica atau sindrom kebohongan patologis, merupakan fenomena kompleks yang telah menarik perhatian para ahli psikologi dan psikiater selama bertahun-tahun.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna istilah mythomania, karakteristiknya, dan berbagai faktor yang mungkin berkontribusi terhadap perkembangannya.
BACA JUGA:Jomblo Boleh Mencoba, Datangi 5 Objek Wisata Ini Agar Cepat Dapat Jodoh
BACA JUGA:Misteri Segitiga Bermuda, Serta Beberapa Teori Yang Terus Membuat Dunia Terperangah
Mythomania bukanlah diagnosis resmi dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), panduan standar untuk diagnosis gangguan mental.
Namun, gejala-gejalanya sering dikaitkan dengan berbagai gangguan kepribadian, terutama gangguan kepribadian antisosial dan narsistik.
Orang dengan mythomania cenderung menciptakan kebohongan yang rumit dan sering kali tidak masuk akal, bahkan ketika tidak ada keuntungan yang jelas dari kebohongan tersebut.
Karakteristik utama mythomania meliputi:
- Kebohongan yang berlebihan dan kompulsif
- Cerita-cerita yang sering berubah dan tidak konsisten
- Kebohongan yang berlanjut meskipun sudah terbukti salah
- Kurangnya rasa bersalah atau malu ketika kebohongan terungkap
- Kebohongan yang tampaknya tidak memiliki motif atau keuntungan yang jelas
Seperti banyak gangguan psikologis lainnya, penyebab pasti mythomania belum sepenuhnya dipahami.