Kebiasaan-kebiasaan yang Memperburuk Keadaan Otak, Mulai Stress hingga Jarang Bersosialisasi

Minggu 28-07-2024,11:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Otak adalah organ vital yang mengontrol seluruh fungsi tubuh kita. 

Namun, sering kali kita tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari dapat berdampak negatif pada kesehatan otak. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima kebiasaan harian yang berpotensi merusak otak dan bagaimana cara mengatasinya.

Kurang Tidur

Tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat, tetapi juga saat yang penting bagi otak untuk melakukan "perawatan" dan konsolidasi memori. 

Kurang tidur secara kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kognitif, termasuk kesulitan berkonsentrasi, penurunan kreativitas, dan bahkan peningkatan risiko penyakit Alzheimer.

BACA JUGA:Jomblo Boleh Mencoba, Datangi 5 Objek Wisata Ini Agar Cepat Dapat Jodoh

BACA JUGA:Misteri Segitiga Bermuda, Serta Beberapa Teori Yang Terus Membuat Dunia Terperangah

Selama tidur, otak membersihkan diri dari toksin yang terakumulasi sepanjang hari, termasuk protein beta-amiloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Kurang tidur mengganggu proses ini, yang dapat menyebabkan akumulasi toksin berbahaya di otak.

Terlalu Sering Mengkonsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serius pada otak. Alkohol mengganggu keseimbangan bahan kimia di otak dan dapat menyebabkan perubahan struktural pada otak yang memengaruhi fungsi kognitif.

Minum alkohol secara berlebihan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyusutan otak, terutama di area yang terkait dengan memori dan pengambilan keputusan. 

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi kognitif, kesulitan dalam pemecahan masalah, dan bahkan meningkatkan risiko demensia.

Kurang Bergerak

Gaya hidup sedenter atau kurang bergerak tidak hanya buruk untuk kesehatan fisik, tetapi juga berdampak negatif pada otak. 

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak, yang pada gilirannya dapat mengurangi fungsi kognitif dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif.

Kategori :