Terbongkar Alternatif Pengganti Tanah: Benarkah Media Non Tanah Ramah Lingkungan dan Menguntungkan?

Kamis 18-07-2024,19:30 WIB
Reporter : Anwar
Editor : Ahmad Kartubi

RMONLINE.ID – Di tengah maraknya tren berkebun dan isu kelangkaan lahan, alternatif pengganti tanah seperti hidroponik, aquaponik, dan aeroponik kian populer. 

Media tanam non-tanah ini digembar-gemborkan sebagai solusi inovatif yang hemat air, efisien lahan, dan ramah lingkungan. Namun, di balik klaim-klaim tersebut, tersembunyilah beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Teken NPHD Aset Tanah, Dukung Terwujudnya Pembangunan Perumahan Polri

BACA JUGA:PDAM Mukomuko Terkendala dalam Penagihan, Banyak Temuan Pelanggan Tanpa Water Meter

Biaya Awal yang Menguras Kantong: Benarkah Lebih Hemat Biaya?

Memulai sistem tanam non-tanah memang tampak praktis dan menggiurkan. Tapi, tahukah Anda bahwa biaya awalnya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode tradisional? Peralatan seperti instalasi pipa, pompa air, netpot, dan wadah khusus hidroponik membutuhkan modal yang tidak sedikit. Belum lagi biaya perawatan dan kontrol yang berkelanjutan. 

Teknologi Rumit: Benarkah Mudah dan Praktis?

Berbeda dengan tanah yang relatif “sederhana”, beberapa alternatif media tanam membutuhkan kontrol dan teknologi yang lebih rumit. Sistem hidroponik, misalnya, memerlukan sistem penyaluran air dan nutrisi yang presisi, serta monitoring pH dan EC secara berkala. Kesalahan dalam operasional atau kendala teknis dapat berakibat fatal bagi tanaman. 

Hama dan Penyakit Mengintai: Benarkah Lebih Sehat dan Bebas Hama?

Meskipun terkesan steril, sistem tanam non-tanah bukan berarti bebas dari hama dan penyakit. Kelembapan tinggi pada media tanam hidroponik, misalnya, dapat menjadi sarang jamur dan bakteri. Selain itu, hama seperti kutu daun dan thrips juga dapat menyerang tanaman, dan penanganannya bisa lebih rumit dibandingkan dengan tanaman di tanah.

Keterbatasan Jenis Tanaman: Benarkah Semua Tanaman Bisa Tumbuh Subur?

Tidak semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan optimal di media non-tanah. Tanaman dengan sistem perakaran yang dalam, seperti pohon buah-buahan, umumnya tidak cocok ditanam secara hidroponik. Selain itu, beberapa tanaman memiliki kebutuhan nutrisi dan air yang spesifik, yang mungkin sulit dipenuhi dengan sistem non-tanah.

BACA JUGA:Kisah Kelam Indonesia Saat Tentara Belanda Westerling Lenyapkan 40 Ribu Rakyat Sulawesi

BACA JUGA:Pantas Panjang Umur, Ternyata Ini Makanan yang Sering Dikonsumsi Orang Jepang

Keahlian dan Pengetahuan Khusus: Benarkah Siapapun Bisa Berkebun?

Kategori :