Darah yang keluar dicampur dengan air dan diminum oleh kedua mempelai sebagai tanda ikatan pernikahan. Tradisi ini menuai kecaman karena dianggap sebagai bentuk mutilasi yang berbahaya dan tidak manusiawi.
BACA JUGA:Difasilitasi Distan, Pusat Kabulkan Usulan Irigasi Pompa Air Kelompok Tani Mukomuko
BACA JUGA:KPU Angkat Petugas PAW Gantikan 3 Anggota PPS Mengundurkan Diri, Hari Ini Pelantikan
5. Mencari Benda Pusaka Gaib
Di Jawa, terdapat tradisi mencari benda pusaka gaib yang dipercaya memiliki kekuatan magis untuk pernikahan yang langgeng dan penuh keberuntungan. Benda pusaka ini biasanya berupa keris, batu akik, atau benda pusaka lainnya.
Tradisi ini dikhawatirkan dapat memicu penipuan dan eksploitasi benda pusaka untuk keuntungan pribadi.
6. Larung Sesaji: Penghormatan Leluhur atau Pemborosan Ritual?
Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat ritual larung sesaji yang dilakukan sebelum pernikahan. Ritual ini bertujuan untuk memohon kelancaran pernikahan dan tolak bala dari gangguan makhluk halus. Tradisi ini sering dikritik karena dianggap sebagai pemborosan dan tidak sesuai dengan ajaran agama.
7. Pernikahan dengan Mayat: Cinta Abadi atau Kegilaan Nekrofilia?
Tradisi pernikahan dengan mayat pernah dilakukan di Filipina. Tradisi ini dilakukan dengan cara menikahi jenazah orang yang dicintai yang telah meninggal dunia. Tradisi ini dianggap sebagai penyimpangan dan melanggar norma sosial.
8. Pernikahan Setan: Persekongkolan dengan Iblis atau Kepercayaan Semu?
Di Jepang, terdapat ritual pernikahan dengan setan yang disebut “Jinkore”. Ritual ini dilakukan oleh orang yang ingin mendapatkan kekayaan atau kesuksesan dengan cara menikahi roh jahat. Tradisi ini dikecam karena dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala dan membahayakan keselamatan jiwa.
9. Pernikahan Hantu: Menenangkan Arwah atau Memicu Gangguan Gaib?
Di Korea Selatan, terdapat tradisi pernikahan hantu yang disebut “Samsin Han”. Ritual ini dilakukan untuk menenangkan arwah orang yang meninggal secara tragis dan belum menikah. Tradisi ini dikhawatirkan dapat mengundang arwah jahat dan mengganggu ketenangan hidup.
10. Pernikahan Pocong: Tradisi Unik atau Eksploitasi Sensasi?
Di Jawa, terdapat tradisi pernikahan pocong yang dilakukan sebagai bagian dari festival atau pertunjukan. Dalam tradisi ini, sepasang pengantin dipakaikan kain kafan dan didandani seperti pocong. Tradisi ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi, tradisi ini dianggap sebagai daya tarik wisata dan pelestarian budaya. Di sisi lain, tradisi ini dikhawatirkan dapat menyinggung.*