RMONLINE.ID – Kopi, minuman yang menemani keseharian jutaan orang di seluruh dunia, memiliki perjalanan panjang sebelum sampai di cangkir Anda.
Dari kebun kopi yang luas hingga proses pengolahan yang rumit, setiap langkah memengaruhi rasa, aroma, dan nutrisi yang terkandung dalam kopi.
Salah satu proses penting yang memicu kontroversi di kalangan pecinta kopi dan ahli kesehatan adalah penjemuran biji kopi.
Bagi para ahli kopi tradisional, penjemuran biji kopi merupakan proses esensial untuk mengembangkan rasa dan aroma yang khas pada setiap jenis kopi.
BACA JUGA:Ciri-Ciri Kecanduan Judi Online, Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Yuk Kenali Istilah Gaslighting yang Berdampak Bahaya, Manipulasi Psikologi
Biji kopi yang baru dipanen memiliki kadar air yang tinggi, sekitar 60-80. Penjemuran akan mengurangi kadar air ini hingga 10-12.
Proses penjemuran ini, menurut mereka, menghasilkan rasa yang lebih kompleks dan kaya, dengan aroma yang lebih harum. Biji kopi yang dijemur dengan baik akan menghasilkan secangkir kopi yang lebih nikmat bagi para penikmatnya.
Namun, di sisi lain, para peneliti nutrisi dan ahli kesehatan mulai mempertanyakan manfaat penjemuran biji kopi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penjemuran dapat menurunkan kadar antioksidan dan vitamin B dalam kopi.
Antioksidan dan vitamin B adalah nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Penurunan kadar nutrisi ini, meskipun kecil, dikhawatirkan dapat mengurangi manfaat kesehatan dari kopi.
Para ahli ini menyarankan agar kopi diolah tanpa penjemuran untuk memaksimalkan kandungan nutrisinya.
Kontroversi ini semakin memanas dengan munculnya metode pengolahan kopi alternatif yang tidak melibatkan penjemuran, seperti proses honey dan washed.
Metode-metode ini diklaim dapat menghasilkan kopi dengan rasa yang kompleks dan aroma yang harum tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.