RMONLINE.ID - Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara dengan konsumsi plastik terbesar di dunia. Mulai dari kantong plastik, botol plastik, hingga kemasan makanan, semuanya masih sangat umum digunakan.
Banyaknya penggunaan plastik ini menyebabkan sampah plastik menumpuk di berbagai tempat, dari lautan hingga ke sungai-sungai kecil di pedesaan.
Yang lebih mengkhawatirkan, plastik ini sering kali berakhir di makanan kita. Plastik yang terurai menjadi mikroplastik bisa masuk ke dalam rantai makanan melalui ikan dan hewan laut lainnya yang mengonsumsinya.
Jadi, nggak heran kalau ternyata kita juga ikut “makan” plastik saat menyantap seafood kesukaan kita.
BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama! Inilah Perbedaan Otter dan Berang-berang yang Sering Dianggap Sama
BACA JUGA:Yuk Kenali Hewan Satu Ini yang Lucu dan Gemes dengan Tingkahnya, Viral Belakangan Ini
Mikroplastik adalah partikel plastik yang sangat kecil, biasanya berukuran kurang dari 5 mm. Partikel ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk produk kosmetik, ban kendaraan, dan degradasi sampah plastik.
Ketika masuk ke lingkungan, mikroplastik bisa mencemari air dan tanah, dan akhirnya masuk ke tubuh hewan dan tumbuhan yang kita konsumsi.
Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik telah ditemukan di berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk air minum kemasan, garam laut, dan ikan. Artinya, kita mengonsumsi plastik hampir setiap hari tanpa kita sadari.
Lalu, apa dampaknya bagi kesehatan kita? Konsumsi mikroplastik dalam jumlah kecil mungkin tidak langsung menyebabkan penyakit serius, tapi paparan jangka panjang bisa membawa risiko. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Gangguan Pencernaan: Mikroplastik yang tertelan bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pencernaan. Dalam kasus yang parah, ini bisa mengganggu fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi.
BACA JUGA:Toren Air Anda Banyak lumut Bersihkan dengan Bahan Dapur Ini, Dijamin Lenyap Seketika!
BACA JUGA:Bikin Porsi Makan Meningkat, Inilah Resep dan Cara Membuat Sop Ikan Batam
Kerusakan Organ: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik bisa menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah, lalu menyebar ke organ-organ vital. Ini bisa menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, dan organ lainnya.
Gangguan Hormon: Beberapa jenis plastik mengandung bahan kimia seperti BPA (Bisphenol A) yang dapat mengganggu sistem hormon. Paparan bahan kimia ini bisa menyebabkan masalah reproduksi, perkembangan janin yang abnormal, dan gangguan endokrin lainnya.