RADARMUKOMUKO.COM – Di siang hari, kita seringkali mengeluhkan panas sinar matahari yang sangat menyengat.
Yap, hal itu terjadi karena matahari merupakan salah satu bintang raksasa dengan suhu yang sangat panas.
Benda pusat tata surya kita itu memiliki suhu inti hingga 15 juta derajat Celcius, suhu permukaan 5.500 derajat Celcius, dan atmosfer luas mencapai 3,5 juta derajat Celcius.
Meski, memiliki suhu yang sangat panas sehingga membuat kita mengeluh di siang hari, ternyata ini tidak berlaku di antariksa.
BACA JUGA:Jangan Salah Langkah! Begini Kunci Sukses Menjalani Bisnis yang Tepat
BACA JUGA:Manfaat Sayur Lumai Bagi Kesehatan yang Jarang Orang Ketahui
Antariksa atau kuar angkasa merupakan tempat yang sangat tinggi. Tempat tinggal seluruh benda angkasa termasuk matahari ini memiliki suhu jauh di bawah 0 derajat yaitu mencapai -270,45 derajat Celcius
Lalu, kenapa luar angkasa masih tetap dingin meskipun ada matahari dengan suhu yang sangat panas?
Menurut IFL Science, ternyata selama ini Matahari tidak membuat planet-planet di sekitarnya menjadi lanas.
Melainkan, panas yang dirasakan oleh tersebut berasal dari radiasi yang dipancarkan dengan gelombang Matahari.
Gelombang itu akan berinteraksi dengan partikel di Bumi. Partikel yang sama tak banyak ditemukan di luar angkasa sehingga tidak banyak materi yang dipanaskan lewat radiasi.
BACA JUGA:Cocok Buat Lauk Pauk Anak Kos, Begini Resep dan Cara Membuat Bihun Goreng Sederhana
BACA JUGA:Butuh Teman Buat Rekan Kerja? Hindari 5 Jenis Teman Ini Bagi Kalian yang Akan Membuka Usaha
Namun, ini bukan berarti kita bisa mengirimkan pesawat untuk terbang mendekati Matahari. Objek yang mendekati Matahari tetap akan menghadapi panasnya Matahari.
Misalnya Parker Solar Probe NASA pernah terbang mendekati Matahari. Pesawat itu berhasil menembus hingga bagian korona.