Meski begitu, sebenarnya ada beberapa warga Maladewa yang menganut agama selain Islam.
Namun, secara hukum merekat todak diakui sebagai penduduk resmi Maladewa.
Kehadiran populasi yang 100 persen Muslim di Maladewa mengakibatkan penerapan hukum syariah.
Bahkan, Sostem peradilan di negara ini didasarkan pada prinsip-prinsip hukum Islam.
Selain itu, konstitusi Maladewa adalah gabungan dari Sistem pemerintahan modern dengan hukum Islam.
Konstitusi 2008 juga mengakui kebebasan berpendapat bagi warga negara.
Namun, kebebasan tersebut dibatasi oleh prinsip-prinsip hukum dan syariah Islam. Artinya, warga Maladewa dapat menyampaikan pendapat mereka secara beberapa, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
sejarah Islam di Maladewa dimulai pada abad ke-12. Sebelum masuk Islam, Maladewa menganut agama Buddha. Bahkan sisa-sisa sejarah stupa dan biara Buddha masih ditemukan di beberapa pulau.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Sediakan Lowongan Tamatan SMA Sederajat Ikut Tes ASN PPPK
BACA JUGA:Gol Timnas Indonesia Yang Di Anulir Wasit Setelah Peninjauan VAR, Ternyata Ini Yang Terjadi
Islam masuk ke Maladewa berkat ajaran ulama dan orang suci India Utara, Abu al-Barakat Yusuf al-Barbari.
Ia konon tiba di Maladewa sekitar abad ke-12 dan memainkan peran penting dalam perpindahan agama penguasa Maladewa saat itu, Sultan al-Adil. Ini menandai awal pengaruh Islam di Maladewa.
Pengaruh Islam di Maladewa menyebabkan transformasi signifikan terhadap budaya, tradisi, dan cara hidup.
Selama berabad-abad, Maladewa mengembangkan perpaduan unik antara unsur budaya Islam dan pribumi.
Dengan mayoritas penduduknya Muslim, budaya di Maladewa masih sangat terkait dengan tradisi Islam.
Adzan di Maladewa masih bergema di seluruh pulau dari berbagai masjid. Selain itu, Hari raya Islam juga dirayakan dengan penuh semangat.*