RADARMUKOMUKO.COM - Filipina, negara kepulauan yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan jejak-jejak peradaban Islam yang pernah berjaya di masa lalu.
Dua peninggalan yang menonjol adalah Benteng Kota Selatan dan Distrik Quiapo di Manila, yang keduanya merupakan bukti keberadaan dan pengaruh Islam yang signifikan di wilayah ini.
Benteng Kota Selatan, yang juga dikenal sebagai Fort Pikit, adalah sebuah struktur pertahanan yang dibangun pada abad ke-16.
Namun, sejarah mencatat bahwa sebelum menjadi benteng Spanyol, tempat ini adalah pusat pemerintahan yang didirikan oleh Raja Sulaiman, seorang pemimpin Muslim.
BACA JUGA:Apakah Kamu Termasuk Orang Minimalis yang Hidup Damai? Inilah Tanda-tandanya Orang Hidup Damai
Benteng ini menjadi saksi bisu dari pertahanan dan kekuatan komunitas Muslim di Filipina sebelum kedatangan kolonialisme barat.
Di sisi lain, Distrik Quiapo adalah area yang terkenal dengan pasar tradisionalnya yang ramai dan masjid-masjid bersejarah.
Distrik ini telah lama menjadi pusat komunitas Muslim di Manila, dimana nilai-nilai Islam dan tradisi perdagangan telah berlangsung sejak zaman pra-kolonial.
Nama Manila sendiri dikatakan berasal dari frasa Arab “fi amanillah”, yang artinya “di bawah perlindungan Allah”.
Kedua situs ini tidak hanya menunjukkan keberadaan Islam di Filipina, tetapi juga keberlanjutan dan pengaruhnya yang mendalam.
Mereka mengingatkan kita pada masa ketika Islam bukan hanya agama, tetapi juga merupakan kekuatan sosial dan politik yang dominan di wilayah ini.
BACA JUGA:Ini Formasi Peserta Lulus Seleksi PPPK 2023 Terancam Dibatalkan, BKPSDM: Berlaku untuk Semua Daerah
BACA JUGA:Apakah Kamu Termasuk Orang Minimalis yang Hidup Damai? Inilah Tanda-tandanya Orang Hidup Damai
Benteng Kota Selatan dan Distrik Quiapo adalah monumen yang mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi dan pelestarian sejarah dalam membangun peradaban yang harmonis dan berkelanjutan.