BACA JUGA:Inilah Beberapa Jenis Barang yang Sering Dibawa Turis Indonesia dari Luar Negeri
Laporan Financial Times pada Maret lalu mengatakan Telegram bisa jadi akan melantai di bursa AS setelah perusahaan meraup keuntungan.
Telegram masuk dalam jajaran platform internet populer, bersanding dengan Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.
Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tak menyaring konten-konten di dalamnya.
Meski dinilai transparan, tetapi banyak juga konten bermuatan disinformasi yang tersebar di platform tersebut.
Durov menjamin sistem enkripsi pada Telegram akan membuat pertukaran informasi di dalamnya benar-benar terlindungi dan bebas intervensi pemerintah.
"Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun," ujarnya.*