RADARMUKOMUKO.COM - Komunitas Muslim Thailand merayakan lebaran dengan tradisi yang kaya akan nuansa lokal namun tidak kehilangan esensi universal dari Idul Fitri itu sendiri.
Perayaan Idul Fitri di Thailand, yang dikenal dengan sebutan "Negeri Seribu Pagoda", memancarkan keunikan yang mencerminkan keberagaman budaya dan keharmonisan antar umat beragama.
Salah satu tradisi yang paling menarik adalah perayaan "Rayo 6", yang berlangsung selama enam hari setelah Idul Fitri. Ini adalah waktu dimana keluarga berkumpul, saling memaafkan, dan menikmati hidangan khas lebaran.
Di wilayah selatan Thailand, dimana komunitas Muslim lebih dominan, suasana lebaran terasa lebih meriah.
BACA JUGA:Penampakan Lubang Jepang Bukittinggi yang Sudah Menjadi Objek Wisata Terkemuka
BACA JUGA:Bau Sampah Rumah Tangga Mulai Menyengat di Kota Mukomuko, Belum Diangkat Petugas Selama Lebaran
Masjid dan surau menjadi pusat kegiatan, dihiasi dengan lampu-lampu dan ornamen khas lebaran. Anak-anak berlarian dengan pakaian baru, sementara orang dewasa bersiap untuk shalat Id yang diadakan di lapangan terbuka atau di masjid besar.
Di Thailand, hidangan tersebut tidak hanya terbatas pada ketupat dan opor ayam, tetapi juga mencakup variasi lokal seperti ketupat segitiga yang disajikan dengan susu kental manis dan knomthim, sajian yang mirip opor ayam namun dengan sentuhan rasa Thailand yang khas.
Selain itu, tradisi ziarah kubur juga dilakukan dengan penuh khidmat. Masyarakat Muslim Thailand membawa ketupat dan makanan lain sebagai bekal, serta peralatan shalat dan tasbih. Mereka mengunjungi makam leluhur untuk berdoa dan mengenang mereka yang telah berpulang.
Di kota-kota besar seperti Bangkok, perayaan Idul Fitri juga diwarnai dengan bazaar dan pasar malam yang menjual aneka makanan halal, pakaian, dan barang-barang khas lebaran.
BACA JUGA:Suka Kehilangan Semangat Hidup? Ternyata Ini Penyebab Kehilangan Motivasi dalam Hidup
BACA JUGA:Diangkat Dari Kisah Nyata, Inilah Sinopsis Film VINA: SEBELUM 7 HARI
Para WNI yang tinggal di Thailand seringkali berkumpul untuk merayakan lebaran bersama, mengadakan shalat Id bersama, dan saling berbagi hidangan khas Indonesia.
Tradisi lebaran di Thailand ini menunjukkan bagaimana perayaan yang berakar pada agama dapat beradaptasi dan tumbuh dalam konteks budaya yang berbeda, menciptakan tradisi baru yang unik namun tetap mempertahankan nilai-nilai aslinya.
Ini adalah bukti dari keindahan keberagaman dan toleransi yang ada di Thailand, sebuah negara yang meskipun mayoritas penduduknya bukan Muslim, tetap menghormati dan merayakan keberadaan dan tradisi umat Islam dengan penuh kegembiraan dan kehangatan.*