RADARMUKOMUKO.COM - Di tengah kesibukan metropolitan Bangkok, tersembunyi sebuah permata sejarah yang menghubungkan Thailand dengan pulau Jawa di Indonesia.
Masjid Jawa, yang juga dikenal sebagai Masjid Ban Oou, adalah monumen yang mengingatkan kita pada perjalanan panjang diaspora Jawa.
Dibangun oleh Haji Muhammad Saleh, tokoh penting dalam sejarah Muhammadiyah, masjid ini menjadi pusat kehidupan komunitas Muslim Jawa di Bangkok.
Masjid ini tidak hanya menarik karena arsitekturnya yang unik, yang menggabungkan elemen desain Jawa dan Melayu, tetapi juga karena perannya sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan.
BACA JUGA:4 Cara yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Melembutkan Daging Sendiri Di Rumah Tanpa Presto
BACA JUGA:Sering Dijadikan Sebagai Hadiah Lebaran, Ternyata Ini Perbedaan Parcel dan Hampers, Sudah Tahu?
Di sini, generasi muda belajar tentang Islam dan warisan budaya Jawa, sementara orang tua berkumpul untuk sholat dan diskusi komunitas.
Meskipun banyak dari mereka telah kehilangan kemampuan berbahasa Jawa, upaya pelestarian budaya tetap berlangsung melalui festival, musik, dan tarian tradisional.
Masjid Jawa juga menjadi simbol integrasi dan harmoni antarbudaya.
Di dalamnya, kita dapat menemukan buku-buku doa dalam bahasa Jawa, Al Quran dengan terjemahan bahasa Thailand, dan foto-foto lama yang menunjukkan sejarah masjid.
Setiap tahun, masjid ini menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dihadiri tidak hanya oleh komunitas Jawa tetapi juga oleh umat Muslim dari berbagai etnis di Thailand.
BACA JUGA:Pawai Takbir Keliling Malam Idul Fitri 1445 Hijriah Pemkab Mukomuko, Star di Masjid Agung Mukomuko
BACA JUGA:Mudik Lebaran Hanya ada di Indonesia, Begini Sejarah Asal Mulanya
Kehadiran masjid ini bukan hanya penting bagi komunitas Jawa, tetapi juga bagi sejarah Thailand. Ini menunjukkan bagaimana Islam telah menjadi bagian dari kain sosial dan budaya negara ini selama lebih dari seratus tahun.
Masjid Jawa adalah bukti hidup dari bagaimana tradisi dan kepercayaan dapat melewati batas negara dan samudra, menciptakan jembatan antara dua dunia yang berbeda, dan memperkaya kedua belah pihak dalam prosesnya.*