RADARMUKOMUKO.COM – Di Provinsi Bengkulu ternyata terdapat daerah terpencil yang dulunnya merupakan bekas pertambangan emas lho! Daerah tersebut adalah Lebong Tandai.
nama Lebong Tandai diambil dari kata ‘Lobang yang Ditandai’ atau bekas penambangan emas.
Kemudian, nama itu diubah oleh pendahulu warga Lebong Tandai, dengan menyambungkan kata Lobang yang ditandai menjadi Lebong Tandai.
Menurut warga setempat, Lebong Tandai disebut Batavia Mini atau Batavia Kecil sekira tahun 1951. Desa Lebong Tandai atau yang dikenal dengan sebutan Batavia Kecil pada masa kejayaannya adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara.
Untuk dapat sampai ke desa ini masyarakat menggunakan transportasi yang biasa disebut Molek atau motor lori ekspres peninggalan zaman Belanda.
BACA JUGA:Warisan Kerajaan Samudera Pasai Masih Abadi, Berdiri Abad 13 Masih Megah Hingga Kini
BACA JUGA:Surat Edaran Bupati Mukomuko, 4 OPD Ini Tetap Siaga Selama Cuti Bersama Idul Fitri 1445 Hijriah
Dimana desa kecil ditengah-tengah pegunungan batu ini, menjadi pusat pertambangan emas sejak zaman kolonial Belanda.
Setelah kemerdekaan Indonesia, semua gedung dan fasilitas yang ditinggalkan oleh Belanda diambil alih oleh masyarakat pribumi.
Hingga tahun 1988, sebuah PT pertambangan emas masuk ke Lebong Tandai yang bernama PT Lusang Mining.
“Dengan alasan kesehatan masyarakat pribumi kembali harus meninggalkan tanah kelahirannya dengan di transmigrasikan keluar wilayah desa Lebong Tandai,” kata Dodi salah seorang warga desa Lebong Tandai.
Meskipun berada di tengah hutan, dikelilingi gunung dan sulit untuk dijangkau, tetapi Lebong Tandai bukanlah daerah yang tertinggal.
BACA JUGA:Warisan Kerajaan Samudera Pasai Masih Abadi, Berdiri Abad 13 Masih Megah Hingga Kini
Terlebih pada masa PT Lusang Mining menguasai Lebong Tandai, desa kecil tersebut berubah bak kota metropolitan, dengan semua gemerlap kemewahan dan fasilitas yang sangat modern pada masanya.