RADARMUKOMUKO.COM - Di sudut barat Pulau Jawa, tersembunyi kisah kejayaan Kerajaan Banten yang pernah menjadi salah satu pusat peradaban Islam di Indonesia.
Didirikan pada akhir abad ke-16, Kerajaan Banten berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat dengan pengaruh yang meluas hingga ke Sumatera, Kalimantan, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya.
Kerajaan Banten dikenal dengan Sultan Maulana Hasanuddin, yang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan memperkenalkan Islam ke berbagai daerah.
Di bawah kepemimpinannya, Banten menjadi pusat perdagangan yang ramai, di mana para pedagang dari berbagai negara bertemu untuk berdagang rempah-rempah, tekstil, dan barang-barang berharga lainnya.
BACA JUGA:Perbedaan Antara Baking Soda dan Baking Powder, Dua Bahan yang Sering Dijadikan Bahan Kue Lebaran
Salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Banten adalah Masjid Agung Banten.
Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga menjadi simbol dari kekuatan dan keindahan arsitektur Islam di masa itu.
Dengan menara yang menjulang dan kubah yang megah, masjid ini menjadi saksi bisu atas kebesaran Kerajaan Banten.
Selain masjid, Kerajaan Banten juga meninggalkan benteng-benteng pertahanan seperti Benteng Speelwijk dan Benteng Surosowan yang menjadi bukti dari kekuatan militer kerajaan.
Benteng-benteng ini dibangun untuk melindungi kerajaan dari serangan musuh dan menjadi simbol dari kekuatan serta kedaulatan Banten.
Kerajaan Banten juga dikenal dengan kebijakan perdagangannya yang terbuka dan adil. Hal ini tercermin dari hubungan baik yang terjalin dengan pedagang asing dan kerajaan lain.
BACA JUGA:5 Konsep Islam dalam Menjaga Kesehatan Mental
BACA JUGA:Ketupat, Upaya Walisongo Meyebarkan Islam, Simbol Maaf dan Kesucian Dihari Lebaran, Kisahnya Begini
Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kemakmuran kerajaan tetapi juga memperkuat posisi Banten sebagai salah satu pusat perdagangan terpenting di Nusantara.