RADARMUKOMUKO.COM – CANDY MONSTER merupakan film animasi 3 Dimensi karya anak negeri yang sukses tayang di luar negeri dan meriah sejumlah penghargaan.
Film karya Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Pictures ini bercerita tentang keseharian gadis kecil berusia 6 tahun bernama Chloe yang sangat menyukai makanan manis, terutama permen.
Dikisahkan, Chloe tinggal bersama neneknya bernama Nana yang selalu memberikan banyak peraturan kepada Chloe. Namun, Chloe sering tidak disiplin dan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan.
BACA JUGA:Ketika Permainan Cinta Penuh dengan Emosi, Inilah Sinopsis Film Thailand Game Sanaeha
BACA JUGA:Diambil Dari Karakter Disney, Inilah Film Horor Terbaru PETER PAN’S NEVERLAND NIGHTMARE
“(Karena itu) muncul Candy Monster yang akan mengambil permen milik Chloe. Kejadian ini terus-menerus muncul sampai Chloe sadar apa nilai dibalik kemunculan Candy Monster tersebut,” jelas Manajer UMN Pictures, Kemal Hassan.
Lebih lanjut, Kemal menjelaskan, proses produksi Candy Monster memakan waktu hingga dua tahun, sejak 2017 hingga 2019.
Menurutnya, waktu pembuatan yang cukup lama itu terjadi karena beberapa hambatan. “Hambatan utamanya adalah dalam mencari ciri khas dari produk UMN Pictures. Sebab, setiap studio animasi punya ciri khas masing-masing,” kata Kemal yang juga dosen program studi Film dan Animasi (Prodi FTV) UMN.
Bekerja sama dengan keras dengan UMN Pictures selama dua tahun memproduksi Candy Monster akhirnya membuahkan hasil baik.
CANDY MONSTER berhasil masuk dan ditayangkan di dua festival film bertaraf internasional.
BACA JUGA:Mudik Atau Pergi Berlibur Saat Idul Fitri, Ini Pesan Kapolres Biar Aman
BACA JUGA:Jaga Silaturahmi-mu Selama Bulan Ramadhan Bisa Menyempurnakan Amalan Ibadah, Begini Caranya
Pertama, film ini berhasil lolos seleksi kompetisi film animasi pendek internasional dalam ajang Zlin Film Festival ke-60 untuk kategori film anak.
Zlin Film Festival adalah salah satu festival film khusus anak dan remaja yang terbesar di Eropa.
“Tentunya, film kami lulus karena Candy Monster berbicara tentang isu anak sehingga punya relevansi dengan tema festival tersebut,” papar Kemal, dikutip dari umn.ac.id.