RADARMUKOMUKO.COM - Desa Penglipuran, yang berada di ketinggian Kabupaten Bangli, Bali, merupakan sebuah desa yang terkenal akan keindahan alam dan keunikan budayanya.
Desa ini dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia dan memiliki serangkaian pantangan yang dipegang teguh oleh masyarakatnya.
Pantangan yang paling dihormati adalah larangan untuk membuang sampah sembarangan.
Desa Penglipuran sangat menjaga kebersihan dan keharmonisan lingkungan, sehingga setiap warga dan pengunjung diharapkan untuk mematuhi aturan ini.
Kendaraan bermotor dilarang masuk ke dalam desa untuk menjaga ketenangan dan kesucian tempat ini.
BACA JUGA:Pasutri Diduga Dibegal di Kampung Sekda Mukomuko, Hingga Rugi Rp 4,5 Jutaan
BACA JUGA:Cobain Olahan Pisang Goreng Naga Renyah dan Nagih, Begini Cara Membuatnya
Arsitektur desa yang unik, di mana setiap rumah dibangun dengan aturan yang sama, menciptakan keseragaman yang indah.
Atap rumah harus terbuat dari alang-alang dan dindingnya dari bambu, mengikuti tradisi yang telah ada sejak lama.
Pantangan lainnya adalah larangan untuk memotong pohon secara sembarangan, karena pohon dianggap sebagai penjaga desa dan sumber kehidupan.
Masyarakat desa ini juga memegang teguh tradisi leluhurnya, seperti upacara-upacara adat yang dilakukan secara rutin.
Setiap upacara memiliki makna dan tujuan yang mendalam, seperti upacara Ngaben yang merupakan upacara pemakaman khas Bali, dimana jenazah dibakar sebagai simbol pembebasan roh dari ikatan duniawi.
Desa Penglipuran menjadi contoh nyata bagaimana sebuah komunitas dapat hidup selaras dengan alam dan menjaga tradisi leluhurnya.
Keindahan dan ketenangan desa ini menarik banyak wisatawan yang ingin merasakan pengalaman budaya yang otentik dan menyaksikan langsung bagaimana masyarakat Bali menjaga warisan budayanya.
BACA JUGA:Tips Memilih Baju Lebaran agar Tetap Modis dan Fashionable di Hari Raya