RADARMUKOMUKO.COM - Di tengah gelombang perubahan geopolitik yang cepat, Indonesia bergerak maju dengan langkah besar.
Integrasi kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya langkah inovatif, tetapi juga sebuah pernyataan tentang komitmen Indonesia terhadap kemajuan teknologi dan keamanan nasional.
Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Anto Satriyo Nugroho, mengungkapkan bahwa AI merupakan kunci dalam membangun sistem pertahanan yang adaptif dan responsif.
Dengan AI, analisis data intelijen menjadi lebih akurat, memungkinkan deteksi dini dan respons cepat terhadap ancaman.
BACA JUGA:Safari Ramadhan di Desa Air Buluh, Bupati Mukomuko Salurkan Dana CSR dan Santunan Yatim Piatu
BACA JUGA:5 Jenis Makanan Sahur Dijamin Bakal Kenyang Selama BerpuasaNamun, penerapan AI dalam pertahanan nasional juga membawa pertanyaan etis dan hukum yang kompleks.
Bagaimana kita memastikan bahwa AI tidak melampaui batas privasi warga? Bagaimana kita mengatur penggunaannya agar tidak disalahgunakan?
BRIN menanggapi ini dengan memperkenalkan kerangka kerja regulasi yang ketat dan mempromosikan transparansi dalam pengembangan AI.
IKN, yang berada di jantung Kalimantan Timur, tidak hanya menjadi pusat administrasi baru tetapi juga simbol dari kemajuan Indonesia dalam teknologi dan pertahanan.
BACA JUGA:Usai Umumkan Mengidap Kanker, Pangeran William dan Kate Middleton Mengaku ‘Kejutan Besar’
BACA JUGA:Bisa Sebabkan Mulut Naga, Ini Segudang Manfaat Makan Jengkol dan Petai
Dengan infrastruktur yang dirancang untuk masa depan, IKN diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengadopsi teknologi canggih untuk keamanan.
Laporan ini memberikan gambaran tentang komitmen Indonesia dalam memanfaatkan teknologi terdepan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan warganya.
Dengan AI sebagai bagian dari infrastruktur pertahanan, IKN diharapkan menjadi model bagi kota-kota lain dalam menghadapi tantangan keamanan abad ke-21.*