RADARMUKOMUKO.COM – Perayaan Imlek adalah perayaan bagi masyarakat Tionghoa.
Imlek ini adalah perayaan tahun baru yang dilakukan oleh para etnis Tionghoa di seluruh dunia.
Tahun baru? Berarti ada kalender sendiri untuk masyarakat Tionghoa?
Dalam masyarakat Tionghoa, mereka memiliki kalender sendiri yang dimana di sebut kalender lunar Tionghoa. Imlek sebagai tanggal pertama dan bulan pertama dalam kalender tersebut.
Perayaan Imlek ini awalnya di mulai dilakukan sebagai menyambut musim semi oleh masyarakat Cina Kuno.
BACA JUGA:Simpel Anti Ribet, Ini Dia Terong Penyet Sambal Kacang yang Enak Gak Ketolongan
BACA JUGA:Sering Kehabisan Energi di Keramaian, Tapi Juga Bosan Sendiri? Inilah Ciri-ciri Seseorang Ambivert
Hal ini dilakukan sejak 400 tahun yang lalu. Perayaan ini juga di lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa yang dipercaya akan membantu dalam pertanian.
Sebagai tahun baru tentunya menunjukkan bahwa mereka memiliki penanggalan sendiri.
Sebelum tahun Masehi, perayaan Imlek telah menjadi perayaan resmi di Cina dan sebagai tahun baru mereka pada masa Dinasti Han sekitar 206 Sebelum Masehi hingga 220 Masehi.
Pada perkembangannya, perayaan Imlek mulai dilakukan dengan cara yang meriah dengan menyajikan berbagai makanan, petasan serta bertukar hadiah yang dilakukan pada Dinasti Tang sekitar 618 hingga 907 Masehi.
Sayangnya pada masa Dinasti Ming sekitar tahun 1368 Masehi hingga 1644 Masehi, perayaan Imlek berbanding terbalik.
Pada masa itu perayaan Imlek dilakukan dengan cara sederhana karena perayaan yang awalnya menjadi perayaan resmi di hapuskan karena di anggap tidak sesuai dengan ajaran agama.
Setelah berakhir masa Dinasti Ming, kekuasaan di pegang oleh Dinasti Qing yang kembali merayakan peringatan hari Imlek. Hal ini karena perayaan Imlek merupakan perayaan tradisional yang penting bagi budaya Cina.
Mengingat pentingnya perayaan Imlek sebagai perayaan tradisional dan budaya Cina, akhirnya pada tahun 1912 pemerintah Cina akhirnya memutuskan bahwa Hari Imlek menjadi hari perayaan tahun baru yang di adopsi dari kalender Masehi.