Negara Lain Tidak Kenal Belanda, Nama Sebenarnya Negara Netherland

Minggu 04-02-2024,08:00 WIB
Reporter : Amris
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Bagi orang Indonesia nama Belanda sangatlah akrab ditelinga dan hampir setiap saat disebutkan, saat mengenang sejarah bangsa.

Bahkan dalam tulisan sejarah penjajahan bangsa, tulisan nama Belanda selalu ada. Namun ternyata negara lain tidak terlalu kenal dengan sebutan Belanda.

Karena dalam daftar negara tidak ada nama Belanda, tapi yang ada dan disebut Belanda oleh rakyat Indonesia adalah negara Netherland.

Asal usul Indonesia menamakannya "Belanda". Merujuk dari berbagai sumber tertulis maupun konten media ada beberapa pendapat.

Pertama, Mudzakarah Ulama se-rumpun Melayu, tidak jauh dari kota Palembang, tepatnya di sekitar daerah Pagar Alam, pada tahun 1650 M (1072 H), pernah berkumpul sekitar 50 alim ulama dari berbagai daerah, seperti dari Kerajaan Mataram Islam, Pagaruyung, Malaka dan sebagainya.

BACA JUGA:Pembukaan Jalan Penghubung Kerinci dan Mukomuko Lewat TNKS Belum Dapat Izin

BACA JUGA:PKPU Nomor 2 Tahun 2024 Tantangan Rumit Pilkada Serentak

Tokoh utama pertemuan itu, adalah Syech Nurqodim al Baharudin (Puyang Awak), salah seorang keturunan dari Sunan Gunung Jati. Trahnya adalah melalui puterinya Panembahan Ratu, yang menikah dengan Danuresia (Ratu Agung Empu Eyang Dade Abang).

Hasil dari Mudzakarah Ulama abad ke-17, yang dipelopori oleh Syech Baharudin, berupa memunculkan perluasan dakwah Islam. Dengan demikian, paham animisme yang masih berkembang di masyarakat semakin berkurang dan terkikis.

Munculnya kader-kader mujahid, yang mengadakan perlawanan terhadap penjajah Eropa. Ini subersumber dari “Sejarah Mudzakarah Ulama abad ke-17”, yang dimuat di al-ulama.net.

Dari peristiwa Mudzakarah inilah, munculnya istilah Belanda sebagai sebutan bagi bangsa Netherland, yang dianggap berniat menguasai Nusantara ketika itu. 

Adapun makna kata Belanda, berasal dari kata belahnde (belah = memecah, nde = keluarga).

Dan dengan menyebarnya, istilah Belanda ke seluruh pelosok Nusantara, menjadikan bukti bahwa hasil Mudzakarah tahun 1650M telah menjadi satu “Konsensus Nasional“.

Sementara disekitar tempat terjadinya peristiwa Mudzakarah, dinamai semende, yang bermakna satu keluarga (seme = same = sama = satu; nde = keluarga), yang merupakan lawan dari kata Belanda.

BACA JUGA:Punya Likuiditas & Permodalan Memadai, BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik Di Tahun 2024

Kategori :